Pesona Silolona di Garis Losari

Silolona mempunyai ukuran 37 x 10 meter dan tinggi 4 meter. Idealnya, kapasitas kapal wisatawan ini maksimal 12 orang. Memiliki lima kamar tidur dan dilengkapi fasilitas yang nyaman untuk liburan. Kapal juga dilengkapi ruang pengendali kapal, ada dapur, dan tempat bahan makanan sampai 20 hari, yang dilengkapi cool room—ruang dingin untuk makanan. Sedangkan di bagian belakang kapal, ada ruangan khusus alat-alat menyelam.

Di lantai paling atas, ada ruangan terbuka serta tempat bersantai dan berjemur matahari. “Tempat ini biasa dipakai untuk acara makan bersama,” ujar Muhammad Nasir, salah satu kru kapal Silolona. Pria 43 tahun asal Desa Ara ini, dulunya, turut menggarap Silolona. Nasir bersama 16 kru—selain dari Makassar—dari Jawa, Sumbawa, Lombok, dan Bali akan menemani pelancong berlayar dengan Silolona.

Nasir bercerita, ia sudah berlayar lintas benua dengan Silolona. Sejumlah negara di Eropa dan Amerika serta Arab Saudi, Thailand, Myanmar, dan India adalah beberapa lokasi yang pernah disandari. Kata Nasir, jika tak ada carteran, Silolona akan bersandar di beberapa tempat. Salah satunya adalah Bali. “Kami juga biasa menunggu turis di Pulau Komodo atau Raja Ampat,” ucap Kelly Woolford, tour leader Silolona. Jika angin bersahabat, kapal ini akan berlayar ke Pulau Komodo pada Mei hingga Juni, dan Oktober menuju Raja Ampat, Papua.

Si “anak”, Kapal Si Dua Bua, ukurannya lebih kecil dari Silolona. Memiliki tiga kamar bernuansa Toraja. Si Datu Bua adalah julukan yang diberikan para pembuat kapal ini. Nama ini juga sama dengan panggilan yang diberikan bangsawan Toraja untuk Patti.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *