Kejar Limit demi Asian Para Games dan Paralimpiade Tokyo

Indonesia Para Games Invitational Tournament akan dimanfaatkan atlet atletik untuk memperbaiki catatan waktu. Tujuannya adalah agar mereka bisa tampil di Asian Para Games 2018 di Jakarta, 6-13 Oktober mendatang.

Sesuai aturan Komite Paralimpiade Internasional (IPC), seorang atlet bisa berlaga di Asian Para Games dan Paralimpiade kalau mampu menembus skor kualifikasi minimal (MQS). Syarat tersebut harus bisa dicapai agar saat Asian Para Games berlangsung, mereka tak hanya jadi penonton di rumah sendiri.

“Meski kita tuan rumah Asian Para Games, tidak serta-merta kita bisa mengirim seluruh atlet. Jadi atlet kita harus tembus standar minimal kualfikasi, sesuai ketentuan IPC,” kata Pelatih Atletik NPC Purwo Adi Sanyoto, Rabu (27/6).
Karena itu, pada test event kali ini pihaknya menarget seluruh atlet atletik pelatnas yang berjumlah 47 orang mampu menembus MQS. Bahkan bila perlu bisa tembus limit Paralimpiade Tokyo 2020.

“Sasaran utama kita adalah Paragames nanti, syukur-syukur bisa ke Paralimpiade Tokyo. Jadi kalau test event sekarang hanya untuk kualifikasi standar. Kami harapkan semua atlet bisa lolos sesuai limit yang ditetapkan APC dan IPC,” ujar Purwo.

Dia melanjutkan, saat ini perkembangan atlet cukup bagus. Pada April 2018, mereka dikirim ke Kejuaraan Dunia Atletik di Beijing, China. Hasilnya, Kontingen Indonesia mampu membawa pulang 8 medali emas, 14 perak dan 4 perunggu.

Dari ajang itu, beberapa atlet Indonesia juga berhasil mengukir waktu sesuai MQS yang ditetapkan Komite Paralimpiade Internasional. “Kalau yang sudah menggenggam tiket APG, mereka harus lebih baik lagi catatan waktunya saat test event,” terangnya.

Menurut Purwo, anak-anak asuhannya saat ini belum mencapai penampilan puncak. Seusai pulang dari Kejuaraan Dunia di Beijing, mereka kembali berlatih di Solo. Dia menargetkan kondisi atlet bisa sampai puncak pada saat Asian Para Games 2018 berlangsung, Oktober mendatang.

“Progresnya sekarang lebih dari 70 persen. Kami latihan terus setiap pagi dan sore. Kami harapkan peak-nya nanti saat APG berlangsung,” tuturnya.
Setelah test event berakhir, pihaknya juga akan kembali ke Kota Bengawan untuk melanjutkan program pemusatan latihan. Menurut Purwo, tak ada lagi uji coba di luar negeri karena tinggal masuk tahap pemantapan. “Usai test event, kami akan fokus ke main event (APG). Kami akan di Solo saja,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *