Tommy Soeharto Siap Terima Estafet Ketum Partai Berkarya

Tommy Soeharto Siap Terima Estafet Ketum Partai BerkaryaRapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-III rasa “Munas”, demikian selentingan yang banyak beredar di kalangan ratusan fungsionaris dan kader Partai Berkarya yang berkumpul di Lor In Solo Hotel Jl. Adi Sucipto No.47, Kra – Solo – Jawa Tengah (11/3/2018). Ini hari kedua Rapimnas yang akan digelar hingga 12 Maret 2018.

Hasil terpenting di hari kedua, menurut pengamatan para jurnalis dan analis politik. Tommy Soeharto atau dikenal sebagai Hutomo Mandala Putra (HMP), Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, pada konpers pertama (11/3/2018) di Rampinas ke-III memberi lampu hijau.

Tersirat HMP tidak menampik tatkala Sekertaris Dewan Pembina Partai Berkarya KH Hasib Wahab Abdullah, menyatakan: “Tadi malam (10/3/2018) seluruh Ketua DPW sepakat tetapkan HMP sebagai Ketua Umum”.

Hasib Wahab Abdullah menyatakan hal ini saat prolog konperensi pers (konpers) pertama yang dilakukan HMP pada Rapimnas ke-III. “Insya Alloh pleno siang ini pada jam-jam ini HMP ditetapkan sebagai Ketum,” lanjut Hasib Wahab Abdullah dengan diimbuhi tepuk tangan dari para fungsionaris dan kader Partai Berkarya.

Selanjutnya pada konpers yang dihadiri media regional dan pusat meng-cover banyak pernyataan HMP tentang stategi pemenangan, utamanya untuk Pemilu 2019. Tak seperti biasanya, dalam konpers kali ini, HMP tampak leluasa menjawab semua pertanyaan dari para awak media. “Ayo siapa lagi yang mau bertaya?” ujarnya setelah sekitar empat pewarta bertanya.

Seakan menyadari sebagai partai baru penyandang nomor urut 7 dari 14 partai lainnya (termasuk PBB), pada Pemilu 2019:”Konsisten kepada keinginan rakyat pada 2019 mendatang tidak harus ikut-ikutan calonkan cawapres maupun capre, kita fokus saja ke legislatif.”

Lainnya, yang dikatakan HMP tentang pentingnya membina kebersamaan, khususnya dalam meraih target partai barunya ini. Diuraikan dengan gamblang seperti sehari sebelumnya tentang raihan target 18 juta suara. Ini katanya dapat mendudukan partainya menjadi tiga besar di Senayan. “Provinsi pun akan mengikutinya.”

Melanjut ia mendeskripsikan target tiga kursi di DPRD DT II. Satu kursi wakil rakyat membutuhkan sedikitnya 12 ribu suara pemilih.

Analisa lanjutannya, dengan jumlah 514 kabupaten/kota di Indonesia, maka target tiga kursi di DPRD tingkat II dapat mengumpulkan suara pemilih sekitar 18 juta.

Perihal 20% parliament threshold (ambang batas), sekilas dibahasnya. “Sebagai partai baru, kami tak punya hak …”

Tentang Pollycarpus

Menarik disimak salah satu pewarta ada yang menanyakan kepada HMP bagaimana tentang isu bahwa partai ini diisi oleh personal yang bermasalah? Salah satunya disebut menyoak kehadiran Pollycarpus Budihari Priyanto. “Nah, perihal ini silahkan Pak Muchdi Pr yang menjawabnya.

Konpers yang dihadiri juga oleh Neneng A Tutty, Ketua Umum Partai Berkarya, Andi Badaruddin Picunang Sekjen Partai Berkarya, Laksamana (Purn) Tedjo Edhy .

Turut hadir dalam Rapimnas ini mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Laksamana (Purn) Tedjo Edhy bagi Kopassus Muchdi Purwoprandjono alias Muchdi Pr sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya yang akrab disapa Muchdi PR, yang terakhir ini menjawab: “Perihal ini bukankah merupakan hak azazi manusia, sejauh yang bersangkutan telah menjalani proses hukum yang berlaku.

Sejumput kermudian Muchdi Pr melengkapi pernyataannya:”Terkecuali yang dicabut hak pilihnya. Ini seperti Anas Urbaningrum. Ancaman ke depan bagi bangsa ini narkoba dan korupsi. Caleg di partai ini harus bebas narkoba dan korupsi. Selain ini di partai ini pun tanpa mahar”

Diluar dugaan, HMP pun dengan legawa melontarkan sisipan kalimat disela-sela Muchdi Pr menjelaskan hal yang terbilang jarang diungkap ke muka umum:”Itu masalah di masa lalu. Kalau orang sudah menjalani sesuai putusan pengadilan. Ya, terimalah apa adanya. Sama seperti saya …”

Lainnya, yang juga turut dibahas Muchdi Pr tentang keterkaitan Partai Berkarya dan Partai Garuda:”Hubungannya hanya perkawanan saja. Sama seperti saya dengan Pak Prabowo yang biasa saya sebut 08.”

Di konpers ini pun HMP menjawab dengan gamblang tentang “bangkitnya kembali” Orde Baru. “Wah, kalau soal ini, tidaklah mungkin terjadi. Marilah kita menatap ke depan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat secara bersama-sama.”

Tatkala ada pewarta menanyakan kepada HMP seberapa banyak atau dari partai manakah yang bergabung ke Partai Berkarya:”Nah, itu tadi ada perwakilan di forum ini. Itu baru dua dari Golkar yang mendeklarasikan. Nanti aka ada yang lainnya,” sambil menambahkan –“Yang terpenting lainnya adalah membangun lobi-lobi politik secara normatif.”

Eka Santosa Jawa Barat

Sebelum konpers digelar, redaksi berkesempatan bertemu dengan pimpinan rombongan dari Jawa Barat, Eka Santosa Ketua DPW Partai Berkarya yang ditemani Sekertaris Robin Goeltom dan Bendahara Aef Alamsyah.

Menurut Eka, banyak hal diusulkan, terutama di sidang komisi yang terbagi pada tiga hal: Kajian AD/ART Partai, Pemenangan Pemilu, dan Rekomendasi Rampimnas ke –III.

“Tiga hal ini kami turut godok dengan DPW lain se Indonesia. Rapimnas kali ini, amatlah penting. Bukan untuk hari ini, melainkan untuk jalan ke Pemilu 2019 mendatang, Juga itu soal estafeta kepemimpinan” imbuh Eka yang optimis aspirasi rekan separtai dan serapan dari para simpatisan serta kader dapat diakomodir. Ini disebutnya sebagai:”Jalan bagi Partai Berkarya semoga makin lapang,” pungkasnya. (…..)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *