Megawati Tak Memaksa, Ahok Terlanjur Independen

Megawati Tak Memaksa, Ahok Terlanjur IndependenGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bertemu Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri akhir pekan lalu. Salah satu yang dibicarakan dalam pertemuan itu adalah Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun depan.

Gubernur yang biasa disapa Ahok itu mengaku, Megawati mengisyaratkan ingin kembali memasangkannya dengan Djarot Saiful Hidayat.

“Bu Mega enggak pernah maksa. Bu Mega cuma bilang, ‘kalian itu udah baik berdua (Ahok-Djarot)’,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/6).

Ahok menanggapi pernyataan Mega itu dengan menjawabnya “Ini kan udah terlanjur bu”.

Ahok menegaskan, keinginannya maju dalam Pilkada melalui jalur independen sudah bulat. Target 1 juta KTP warga Jakarta sebagai selah satu syarat dukungan hampir dicapai.

Dalam pengumpulan KTP itu, relawan Teman Ahok memasangkan Ahok dengan Heru Budi Hartono, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Aset Daerah saat ini.

“Sekarang namanya udah Ahok-Heru, mau ganti bagaimana?” kata Ahok.

Ahok berkukung melalui jalur perorangan meski kemungkinan gagal dalam tahapan verifikasi faktual. Dalam Undang-undang Pilkada yang sudah direvisi, KTP sebagai bentuk dukungan calon independen harus diverifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum.

“Ada kemungkinan gagal. Kami jalan terus,” ujarnya.

Ahok mengakui aturan soal verifikasi faktual itu bakal mempersulit pendukung calon independen.

Relawan Teman Ahok, hingga 29 Mei lalu, mengklaim telah mengumpulkan KTP dukungan untuk Ahok sebanyak 900.282 lembar. Ahok menargetkan mereka mengumpulkan satu juta KTP, meski syarat minimal KTP hanya 750 ribu atau 7,5 persen dari penduduk Jakarta. Ahok yakin sebelum 20 Juni, target itu sudah terpenuhi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *