Mengapa Hendropriyono Berkumis?

Mengapa Hendropriyono Berkumis?Kemudian menurut tokoh psikologi Abraham Maslow yang dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik semuanya bermuara kepada aktualisasi diri. Perubahan penampilan manusia adalah bentuk untuk memperlihatkan bahwa inilah saya, artinya saya paham atas diri saya dan menerimanya kemudian didorong oleh keinginan kuat untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri dengan merealisasikan potensi dalam dirinya.

Hendropriyono yang mengubah penampilannya dari tidak berkumis menjadi berkumis berhasil mencuri perhatian, sampai dibahas oleh dua orang tersebut di dalam lift. Dengan tidak berkumis seperti yang selama itu terlihat, orang-orang melihatnya mungkin akan menyatakan ‘ ah biasa saja ‘.

Kembali kepada Hendropriyono sebelum berkumis, sebetulnya wajah yang saya lihat pada gambarnya ketika saya masih SMP itu, adalah wajah berkumis, tetapi dia mencukurnya. Ketika bulu di atas bibir itu dikehendaki keberadaannya, maka dipeliharalah dan ditata rapi. Penataan kumis bisa dilakukan sesuka hati pemiliknya dan bentuk-bentuk kumis, bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Bentuk kumis seperti yang dimiliki oleh Hendropriyono mencerminkan ketegasan.

Hendropriyono berubah menjadi berkumis saat ini, bisa juga membawa keberuntungan kepada partai yang dipimpinnya, PKPI. Lho apa hubungannya? Semua pimpinan partai politik di Indonesia saat ini tidak ada yang berkumis, kecuali Nasdem yang pimpinannya brewokan. Jadi, brandingnya adalah, bila orang melihat kumis akan mengingat PKPI.

 

Penulis Pengamat Sosial, Ramayanti Alfian Rusid, S.Psi. MM.Kom

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed