PAN Mungkin Tak akan Usung Petahana Joko Widodo

PAN Mungkin Tak akan Usung Petahana Joko WidodoPartai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin Pilpres 2019 hanya diikuti satu pasangan cawapres-cawapres, alias calon tunggal.

Karena itu, kemungkinan besar PAN tidak akan mengusung petahana Joko Widodo.

“Karena kami tidak mau calon tunggal. Kalau semua ke Pak Jokowi ya bisa jadi calon tunggal,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto di gedung DPR, Jakarta, Senin (5/3).

Saat ini sudah ada lima partai politik yang resmi mengusung Jokowi. Yakni PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Nasional Demokrat (NasDem), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sedangkan lima lainnya yakni PAN, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Demokrat belum memutuskan nama yang akan diusung.

Suara lima partai politik ini jika digabungkan kurang lebih 47,5 persen. Dengan ambang batas pencalonan presiden 20 persen, maka dari lima partai itu masih bisa muncul dua pasangan capres-cawapres.

Lebih lanjut Yandri menuturkan, PAN melalui Ketum Zulkifli Hasan sering berkomunikasi dengan Jokowi, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Menurut dia, PAN tidak ada masalah dengan partai pengusung Jokowi, jika nanti memutuskan tidak mengusung petahana itu.

“Bukan berarti kalau berbeda calon terus tidak mau ketemu lagi. Justru itu salah, yang bagus itu kalau berbeda calon tetap bertemu karena itu bisa meredam situasi yang dinamis,” ujarnya.

Yandri menegaskan, PAN juga tidak ada masalah dengan Jokowi. Komunikasi dengan Jokowi maupun partai pengusungnya juga bagus.

Menurut dia, pengambilan keputusan di PAN bukan hanya berdasarkan kemauan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, maupun Zulkifli Hasan.

Namun, ujar dia, keputusan diambil melalui forum rapat kerja nasional (rakernas) dan rapat pimpinan nasional (rapimnas).

“Nah sampai hari ini kecenderungan kuat ingin menghadirkan calon alternatif. Bukan karena benci Pak Jokowi,” katanya.

Namun, Yandri sekali lagi menegaskan PAN tidak ingin adanya calon tunggal. “Kalau calon tunggal malah tidak elok,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *