Duta GenRe Jadi Pelopor Gerakan Revolusi Mental di Kalangan Pemuda

Duta GenRe Jadi Pelopor Gerakan Revolusi Mental di Kalangan PemudaGenerasi Berencana (Genre) merupakan bentuk nyata dari implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dapat dijadikan contoh khususnya bagi generasi muda. Dengan adanya pemuda yang aktif menjadi sukarelawan di Genre, maka pemahaman terkait dengan pergaulan yang sehat dan sosialisasi gerakan anti narkoba dapat terus didorong

“Para Duta Genre merupakan pelopor revolusi mental. Tugas mereka sangat mulia yaitu memberikan counseling terhadap para pemuda dan juga mensosialisasikan pergaulan yang sehat dan gerakan anti narkoba” ujar Nyoman Shuida Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pada sesi Penguatan Nilai-Nilai Revolusi Mental dalam rangkaian acara Kunjungan Kerja Menko PMK ke Kabupaten Boyolali.

Selain itu, Nyoman juga mendorong agar para pemuda yang ada di Kabupaten Boyolali khususnya dapat ikut berperan aktif di dalam berbagai kegiatan sukarelawan seperti Genre ini. Dengan demikian, banyak pemuda yang dapat membantu sesamanya. “Saya sangat mengapresiasi mereka yang menjadi Duta Genre dan Kemenko PMK akan terus mendukung setiap aktivitas mereka. Saya juga mendorong agar lebih banyak lagi generasi muda yang aktif di kegiatan-kegiatan serupa” ungkap Nyoman.

Gerakan Revolusi mental terdiri dari tiga nilai utama yaitu gotong royong, etos kerja, dan integritas. Selain itu, revolusi mental juga memiliki lima gerakan yaitu Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu. Terkait hal ini, Nyoman menekankan bahwa implementasi gerakan revolusi mental dapat dilakukan melalui berbagai hal yang sangat sederhana.

“Untuk Gerakan Indonesia Bersih, maka dapat dilakukan dengan membersihkan lingkungan tempat tinggal, sedangkan untuk Gerakan Indonesia Mandiri dapat diimplementasikan dengan mengutamakan produk dalam negeri” jelas Nyoman.

Gerakan Indonesia Melayani dapat dilihat dari upaya pemerintah yang tidak abai dalam menyejahterakan rakyatnya. “Hal ini dapat dilihat dari berbagai bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat seperti Kartu Indonesia Sejahtera (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan berbagai bantuan lainnya yang merupakan implementasi langsung dari Gerakan Indonesia Melayani” tambahnya.

Nyoman juga menekankan, dengan adanya pembagian bantuan ini, maka masyarakat harus dapat mengelolanya secara baik dan sesuai kebutuhan sehingga dapat memupuk jiwa-jiwa kemandirian yang nantinnya juga bermanfaat bagi masyarakat lainnya.

Implementasi Gerakan Indonesia Tertib dapat dilihat dari hal yang cukup sederhana yaitu dengan tidak menyerobot antrian. Khusus untuk Gerakan Indonesia Bersatu, Nyoman mendorong generasi muda yang lekat dengan media sosial untuk tidak menyebarkan berita bohong (hoax).

“Dengan tidak menyebarkan hoax, maka generasi muda telah menjadi pelopor persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan tujuan utama dari Gerakan Indonesia Bersatu” ungkap Nyoman.

Nyoman berharap peserta yang hadir dapat memahami dan mengimplementasikan gerakan revolusi mental sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif untuk memajukan Kabupaten Boyolali di segala sektor. “Implementasi revolusi mental merupakan hal yang sangat penting karena dapat mendorong perubahan sehingga nantinya akan memajukan Kabupaten Boyolali dan saya berharap bapak dan ibu yang hadir dapat menjadi pelopor gerakan revolusi mental” pungkas Nyoman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *