Kemenko PMK Optimis Program KKN Tematik Berdampak Signifikan

Kemenko PMK Optimis Program KKN Tematik Berdampak Signifikan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) optimis program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik memiliki dampak yang lebih besar terhadap masyarakat desa dibandingkan dengan program-program lainnya.

“Kemenko PMK yakin program KKN Tematik ini memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan efektif dalam membangun daerah-daerah tertinggal di Indonesia” ujar Prof. Agus Sartono Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK ketika ditemui di sela-sela acar Pelepasan Mahasiswa Peserta KKN Tematik IPB Selasa (10/7). IPB sendiri memancang tema sekitar pengembangan pertanian terpadu, kemandirian pangan, berbasis sumber daya wilayah dan kelestarian lingkungan.

Menurutnya, KKN Tematik merupakan program strategis yang berperan memberikan bekal terhadap mahasiswa untuk mempelajari persoalan yang berada di dalam masyarakat. “Dengan tinggal selama 1-2 bulan di desa lokasi KKN, para mahasiswa dapat memahami permasalahan yang muncul di masyarakat dan mereka dapat merasakan nafas kehidupan masyarakat sehingga kelak ketika menjadi pemimpin, mereka dapat merumuskan kebijakan yang lebih baik” jelas Prof. Agus.

KKN Tematik ini merupakan program strategis yang berada di bawah koordinasi Kemenko PMK. Prof Agus menjelaskan KKN Tematik merupakan program utama Kemenko PMK untuk mencetak agen-agen perubahan di masyarakat. “Sesuai dengan arahan Ibu Menko PMK, KKN Tematik merupakan program utama yang harus dikoordinasikan dengan baik di lintas kementerian dan lembaga karena melalui program ini, agen-agen perubahan dapat dicetak sehingga mampu memberikan kontribusi positif di masyarakat” ungkap Prof. Agus.

Prof. Agus juga memandang bahwa program KKN Tematik ini lekat sekali kaitannya dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental. “Salah satunya nilai gotong royong yang kami harapkan dapat terus dipraktikan di masyarakat agar nilai ini dapat terus lestari di tengah perkembangan zaman” ungkap Prof. Agus. Selain gotong royong, Prof. Agus juga mendorong peserta KKN mengamalkan nilai-nilai revolusi mental lainnya seperti etos kerja yang tinggi dan integritas. “Terkait dengan integritas, mahasiswa harus memberikan peran aktifnya ke perangkat desa, menjaga akuntabiltas di lingkungan pengabdiannya, agar dana desa dapat bermanfaat bagi pembangunan dan masyarakat desa” tambahnya.

Terkait pelaksanaan KKN Tematik ini, Prof Agus menekankan agar mahasiswa tetap mau belajar dengan masyarakat sehingga ilmu yang mereka peroleh selama belajar di perguruan tinggi dapat bermanfaat dan disinergikan dengan pengalaman masyarakat desa. “Buka telinga, buka mata, dan buka mata hati. Mahasiswa harus dapat menjadi mediator dan pemecah masalah yang dihadapi selama KKN Tematik ini” jelas Prof. Ia juga mengingatkan agar pelaksanaan KKN Tematik ini dapat menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menjaga keberagaman di daerah penempatan KKN. “Pelihara keberagaman di masyarakat dan jika ada perbedaan jangan jadikan perbedaan ini sebagai persoalan tapi jadikan peluang untuk membangun kesatuan dan persatuan dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika” tutup Prof. Agus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *