Bakamla-Pemda Atambua Matangkan Rencana Tanam Mangrove di Perbatasan

Dalam upaya mematangkan rencana penanaman mangrove di perbatasan Indonesia-Timor Leste tepatnya di Desa Dilawan, Kec. Tasifeto Timur, Kota Atambua, Kabupaten Benu, Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Laut (KH) Drs. Toni Syaiful melakukan kunjungan ke Kantor Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Benu di Jl. Laksamana Yos Sudarso-Sesekoe Atambua, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (2/7/2018).

Dalam kunjungannya, Kolonel Toni didampingi Kasubbag Humas Bakamla RI Mayor Marinir Mardiono, Kepala Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Kupang Rudi Purnomo, S.Kom., M.Si., serta sejumlah Staf Humas Bakamla maupun Staf SPKKL Kupang.

Pada kesempatan tersebut, Kolonel Toni memperkenalkan sekilas tentang keberadaan, fungsi, serta tugas Bakamla RI, kemudian disambung oleh Mayor Marinir Mardiono yang menyampaikan tentang rencana kegiatan sosialiasi pelayanan publik dan penanaman mangrove di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Benu Dra. Yohaneta Mesak, M.M. yang menerima langsung kedatangan rombongan Humas Bakamla dan SPKKL Kupang tersebut mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih atas kehadiran dan niat baik Bakamla untuk melakukan penanaman mangrove di perbatasan Indonesia-Timor Leste
yang merupakan bagian dari wilayah tugasnya.

Yohaneta berharap, kegiatan ini bisa berkesinambungan, karena wilayah yang akan ditanami itu merupakan lahan yang memang perlu mendapat perhatian, kususnya dalam penanaman mangrove.

Menurutnya, lahan tersebut sebenarnya pernah juga dilakukan penanaman mangrove namun banyak yang rusak dan tidak hidup akibat serangan babi liar dan kepiting.

Sementara itu Sekretaris DLH Kabupaten Benu Yasintus P. Ulu Leki, S.T mengatakan, wilayah penanaman mangrove biasanya dibagi menjadi 3 zona, yakni zona luar, zona tengah, dan zona dalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *