Gunakan Transportasi Umum untuk Hindari Ganjil-Genap

Gunakan Transportasi Umum untuk Hindari Ganjil-GenapHari Rabu 1 Agustus 2018 ini menjadi awal penerapan kebijakan pembatasan kendaraan melalui sistem ganji-genap dalam rangka  Asian Games 2018 dan Asian para Games 2018. Kebijakan ini setidaknya akan berlaku sampai pertengahan Oktober 2018. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak masyarakat yang terdampak kebijakan ini untuk beralih menggunakan moda transportasi umum dalam beraktivitas.  

“Masyarakat tidak perlu pusing dengan penerapan kebijakan ganjil-genap ini. Saya mengajak masyarakat untuk menggunakan moda transportasi umum untuk beraktivitas apalagi saat ini sudah sangat luas jangkauannya” ujar Nyoman Shuida, Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK ketika ditemui di kantornya.

Nyoman juga menjelasakan, masyarakat perlu memahami pentingnya kebijakan ini dalam mendukung suksesnya Asian Games 2018 yang tinggal 17 hari lagi. Sistem pembatasan kendaraan ganjil-genap ini selain dapat mengurangi beban lalu-lintas di Jakarta juga penting untuk menjamin kelancaran perjalanan kontingen peserta Asian Games dari wisma atlet ke venue pertandingan. “Berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Olympic Committee of Asia (OCA) waktu tempuh tidak boleh lebih dari 35 menit” tambah Nyoman.

Lebih jauh, masyarakat diminta untuk tidak bermain akal-akalan demi menghindari sanksi dari penerapan ganjil-genap ini. “Janganlah melakukan hal-hal yang tidak terpuji misalnya dengan merubah plat nomor kendaraan secara illegal, karena bagaimanapun, pihak kepolisian dapat dengan mudah mengetahui pelanggaraan ini” jelas Nyoman.

Nyoman berharap masyarakat bias mematuhi peraturan ganjil-genap ini dan mengikuti arahan petugas di lapangan agar ketertiban dan kelancaran lalu-lintas dapat terlaksana dengan baik. “Dengan mematuhi aturan ini, maka masyarakat sudah berkontribusi langsung terhadap kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018. Selain itu, masyarakat juga berkontribusi terhadap pengamalan nilai revolusi mental yaitu Gerakan Indonesia Tertib yang salah satu poinnya adalah peningkatan perilaku tertib berlalu-lintas” pungkas Nyoman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *