Barasuara Suguhkan Energi Musik

Barasuara Suguhkan Energi MusikAksi. Band Barasuara memadukan berbagai elemen musik pada penampilan mereka di SoundsFair, di Jakarta Convention Center, Sabtu (25/10) dini hari.

Mereka menyajikan musik penuh energi sejak awal menggebrak panggung sehingga sukses memancing lagi semangat penonton meskipun saat itu sudah lewat dari tengah malam.

Tidak heran jika musik Barasuara terasa begitu matang. Band ini sudah dipersiapkan sejak dua tahun lalu sebelum akhirnya mereka memperkenalkan diri pada 2014 ini.

Selain itu, Barasuara diisi oleh personel yang tidak asing lagi di dunia industri musik. Yang menarik, mereka dari latar musik yang berbeda-beda sehingga tidak heran jika musik Barasuara terasa begitu kaya.

Barasuara digawangi oleh Iga Massardi (Vocal, Guitar), TJ Kusuma (Guitar), Gerald Situmorang (Bass), Marco Steffiano (Drum). Dilengkapi dua penyanyi wanita pengiring, Asteriska dan Puti Chitara semakin membuat Barasuara tidak biasa, begitu meriah.

Sebelumnya, Iga Massardi sudah dikenal lebih dahulu dengan band-nya The Trees and The Wild, selain juga Tika & The Dissidents dan grup musik Soulvibe.

Sementara Gerald Situmorang sudah melalang buana dari satu panggung jazz ke panggung jazz lain mengiringi musisi jazz Indra Lesmana, Eva Celia, Monita dan bersama band-nya Sketsa. Sedangkan Marco Steffiano adalah pengisi drum dari band pengiring penyanyi Raisa.

Sehingga jadilah musik yang mereka mainkan berupa daur ulang dari nafas psychedelic, rock, folk, blues dan jazz dengan lirik Indonesia yang kental. Barasuara mengedepankan ritme dan energi yang menerjang adrenalin dengan lirik yang bercerita tentang memori, semangat dan kemerdekaan pikiran.

Iga, sebagai penggagas band ini mengaku tidak bisa mendefinisikan jenis musik yang mereka sajikan.

“Kalau secara jenis musik, saya tidak bisa jelaskan persisnya apa. Biarkan nanti kami bicara lewat musik lalu silahkan dinilai sendiri seperti apa konsep musik yang kami bawakan,” kata Iga kepada Antara, sebelum tampil.

“Dengan adanya Gerald, Marco, dan TJ, itu menjadikan jenis musik baru,” tambahnya. (Baca juga: Membaca Erotik Itu Perlu?)

Bersama Barasuara, Iga mengaku tidak ingin membuat konsep yang muluk-muluk. Ia hanya ingin bermain musik sesuai hati.

Ia menambahkan, Barasuara merupakan proyeknya yang membawakan lagu-lagu yang sudah lama dibuat Iga.

“Lagunya saya simpan sendiri dan belum saya salurkan. Akhirnya saya bentuk Barasuara,” jelasnya.

Rencana selanjutnya, Barasuara yang sudah memiliki tujuh lagu itu, termasuk “Sendu Melagu”, “Apli dan Lentera”, akan segera membuat album dan siap menggebrak industri musik Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *