Jokowi Bagikan Sembako di Kota Bogor

Jokowi Bagikan Sembako di Kota BogorKunjungan Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ke proyek pembangunan di Bumi Tegar Beriman, yakni Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) diapresiasi Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi (Jaro Ade). Apalagi kunjungan Kepala Negara bersama Menteri BUMN Rini M Soemarno, Menteri PU Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Juru Bicara Presiden Johan Budi SP, dan Bupati Bogor Nurhayanti untuk melihat langsung pengerjaan jalan Tol Bocimi sepanjang 54 kilometer.

Menurut Jaro Ade, dalama kunjungannya ke Bogor, Jokowi tidak hanya mengecek langsung proyek pembangunan jalan tol, tapi juga menyempatkan diri menyapa masyarakat di pelosok Kabupaten Bogor. Diketahui, Jokowi sebenarnya berulangtahun pada 21 Juni. Namun dia mengesampingkan urusan pribadinya.

Jaro Ade yang menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor itu, kunjungan Jokowi ke wilayah Bumi Tegar Beriman ini di hari spesialnya membawa berkah tersendiri bagi masyarakat.
“Tadi beliau juga membagikan sembako ke masyarakat di sepanjang jalan Karekel maupun di Desa Cibodas. Di situ saya melihat banyak kaum ibu dan janda tua menangis haru karena diberikan sembako langsung oleh presiden,” tutur Jaro Ade usai mendamping Jokowi dalam kunjungannya ke Bogor, Selasa 21 Juni 2016.

Jaro pun berharap, Kabupaten Bogor yang merupakan daerah penyangga Ibukota ini bisa menjadi daerah yang terus berkembang, apalagi ada dua pembangunan infrastruktur besar seperti Jalur tol Bocimi dan Puncak II.

Jokowi Minta Pembangunan Proyek Jalan Tol Bocimi Dipercepat

Pada kesempatan itu, Jokowi meminta pembangunan proyek jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dipercepat. Sebab, pembangunan proyek tersebut sudah tertunda sangat lama. “Tol ini pernah di-groundbreaking empat kali, tapi berhenti. Ini dimulai sejak tahun 1997, tapi sampai sekarang semeter pun belum,” ujar Jokowi saat meninjau proyek.

Jalan tol sepanjang 54 kilometer dan terdiri dari empat seksi itu awalnya diperkirakan selesai pada tahun 2019. Mengingat kebutuhan masyarakat yang begitu mendesak, Jokowi pun meminta kontraktor menyelesaikan proyek itu lebih cepat, yakni 2018.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *