Sektor 9 Citarum Harum, Warga Olah Sampah & Limbah

Sektor 21 Citarum Harum, Warga Olah Sampah & LimbahAKSI. Geliat aktivis lingkungan di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat rasanya patut diberi acungan jempol, ditengah keluhan:”Sampah dan limbah yang lama numpuk di sekitar kami. Sejak seminggu lalu kami bersihakan. Hari ini, mungkin puncaknya. Padahal sudah lama sampah dan limbah pabrik teronggok di sekitar kami.”

Suara di atas tadi terlontar (4/3/2018) dari Ibu Rita, Koordinator kegiatan Eco Village Bestari di Desa Cipeundeuy. Pada hari Minggu itu, Ibu Rita dan puluhan rekannya, seakan ‘mabuk berat’ membersihkan tumpukan sampah di berbagai sudut desanya.

“Kami ahirnya mengakomodir kegiatan ibu-ibu ini. Padahal pihak TNI dari sektor 9 baru pendataan dulu dalam revitalisaai Citarum Harum,” kata Babinsa Desa Cipeundeuy Asep Darlis sambil menambahkan, “Tentu, kami senang dengan prakarsa ini. Makanya, kami dukung.”

Dan Sektor 9 Bicara

Menurut Komandan Sektor 9 pada program Revitalisasi Ciatarum Harum, Kolonel Infanteri Sahal Ma’ruf. Dirinya telah terjun di ‘medan laga’ kerusakan lingkungan di bantaran sungai Citarum. Tepatnya kata Sahal Ma’ruf, prakarsa rekan-rekan Ibu Rita ini dinilai luar biasa. “Inisiatif ini harus kami respon, dan tentunya kami apresiasi juga.”

Berdasarkan pantauan dari group whatsapp Jurnalis Ciatarum Harum, para ibu-ibu ‘trengginas’ ini berhasil membersihkan saluran yang tersumbat sampah di daerahnya. Rinciannya menurut Babinsa Asep, yang berhasil diangkat hari itu secara gotong-royong di antaranya, aneka sampah plastik, kayu, logam, termasuk pasir dan batu.

“Sampah itu kami pilah, organik dan non organik sejak seminggu lalu. Nantinya, akan dijadikan uang. Sebagian kami daur ulang, menjadi produk bernilai ekonomis,” kata Ibu Rita sambil mengeluhkan masih minimnya peralatan, dan tiadanya TPS (tempat pembuangan sementara) – “Apalagi armada sampah, kami tak punya. Jadi bingung mau buang ke TPA (tempat pembuangan ahir), jauh.”

Soal Limbah Pabrik

Ditelisik lebih jauh, persoalan lingkungan hidup di Desa Cipeundeuy. Seperti biasa, polanya setali tiga uang dengan sengkarut permasalahan di sektor lainnya pada program Revitalisasi Citarum Harum. “Di luar sampah yang tak terkendali. Soal pabrik buang limbah ke Cihaur sudah lama kami keluhkan. Demo oleh warga sering, tetapi tidak ada lanjutannya dari penegak hukum,” jelas Ibu Rita dengan gamblang -“Bahkan, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup pun tahu persis. Tapi begitulah, harapan sekarang tinggal ke bapak TNI dari Kodam Siliwangi, semoga bisa beres.”

Limbah Pabrik, Diapakan?

Mengkonfirmasi permasalahan klasik yang dihadapi para prajurit TNI pada program Citarum Harum, pengamat sosial dan lingkungan Adi Raksanagara secara terpisah angkat bicara. Menurutnya, solusi itu jangan berjangka pendek. Idealnya, selain berjangka panjang, harus mengena dan komprehensif. Masalah sampah dan limbah pabrik, rakyat dan pemilik pabrik, harus disadarkan bahaya dan penanganannya secara esensial, demi kemaslahatan hidup manusia.

“Bila hanya mengejar target sekedar bersih menjelang peninjauan Presiden Jokowi per tiga atau enam bulan, selama tujuh tahun, misalnya. Niscaya, akan gagal seperti yang sudah-sudah.”

Yang dimaksud komprehensif itu, insiatif warga yang sadar akan kebersihan, harus didampingi sejak sampah itu ada di rumah.”Pisahkan sesuai sifat dasarnya organik dan bukan organik,” kata Adi yang dilanjut dengan pengenalan nilai ekonomi, termasuk konsistensi melalui pendekatan budaya dan nilai-nilai religi.

Pabrik di sekitar daerah Cipeundeuy pun, harus diajak dengan pendekatan hukum yang lebih tegas. “Saya yakin, ada ketidakseriusan dari dinas lingkungan setempat. Masih beruntung, warga di daerah ini memiliki tingkat kesabaran. Sudahlah, kita lihat ke depan. Bapak-bapak TNI kali ini, pasti punya cara jitu,” pungkas Adi yang memberi nilai plus pada Revitalisasi Citarum Harum -“Brengseknya masa lalu Citarum ditangani, kini bantulah prajurit TNI di lapanga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *