Tiga Keluarga Jadi Pelaku Pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo

Tiga Keluarga Jadi Pelaku Pengeboman di Surabaya dan SidoarjoRentetan pengeboman yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, menewaskan puluhan orang. Tiga keluarga menjadi pelaku di seluruh pengeboman itu.

“Kejadian malam di Sidoarjo itu sama dengan Surabaya, semuanya satu keluarga. Satu kartu KK (kepala keluarga). Jumlahnya yang meninggal 3 orang, bapak, ibu, dan anak. Kemudian yang selamat ada 3. Jadi KK-nya sama semua di 3 TKP,” jelas Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin dalam konferensi pers di Surabaya, Senin (14/5/2018).

“Di Sidoarjo yang di rusunawa, jumlah KK-nya 6. Pagi ini satu KK juga. Satu KK asal Surabaya dan semuanya ada lima,” lanjutnya.

Data yang dihimpun, satu keluarga yang menjadi pelaku pengeboman di tiga gereja Surabaya terdiri atas Dita Oepriarto (ayah), Puji Kuswati (ibu), dan empat anak, yakni YF, FH, FS, dan P. Mereka bergabung dalam jaringan teroris JAD-JAT.

Dita meledakkan bom di Gereja Pantekosta, Minggu (13/5), sambil mengemudikan mobil Toyota Avanza. Sebelumnya, Dita mengantar sang istri, Puji Kuswati (43), serta dua anak perempuannya, FS (12) dan FR (9), ke GKI di Jl Diponegoro, juga dua anak laki-lakinya, YF (18) dan FA (16), ke Gereja Santa Maria Tak Bercela di kawasan Ngagel.

Kemudian, dalam pengeboman yang tiba-tiba meledak di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, Jatim, pada Minggu (13/5) pukul 22.00 WIB, ada enam pelaku yang merupakan satu keluarga. Identitas pelaku yang tewas adalah Anton Febrianto (47), Puspita Sari (47, istri Anton), dan LAR (17, anak pertama Anton).

Sedangkan pelaku yang luka-luka adalah AR (15, anak kedua Anton), FP (11, anak ketiga Anton), dan GHA (11, anak keempat Anton). Dari 3 anak Anton, 2 di antaranya dirawat di RS Bhayangkara. Mereka yang dirawat adalah FP dan GHA.

Dalam peristiwa yang terjadi pagi tadi di depan gerbang Mapolrestabes Surabaya, lima orang yang terlibat juga merupakan satu keluarga.

“Pada pukul 09.04 WIB, di depan Polresta juga terjadi ledakan bom bunuh diri yang pakai sepeda motor dan menggunakan bahan peledak. Ada 5 orang yang merupakan satu keluarga,” kata Tito dalam konferensi pers di Surabaya, Senin (14/5).

Dalam peristiwa itu, seorang anak kecil selamat. Anak tersebut saat ini tengah dirawat.

“Empat orang meninggal, tapi anak tadi terlempar, masih selamat,” ucap dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *