Sakra Band Sajikan Karya Jujur

Sakra Band Sajikan Karya JujurDibentuk tahun 2016, Sakra Band dihuni enam personel yang merupakan alumnus Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB). Mengusung musik Pop Indonesia yang dinamis, formasi Sakra adalah Don (drum), Matthew (bas), Azel (gitar), Daniel (keyboard), Giri (gitar akustik), dan Genta (vokal).

Sakra sudah merilis minialbum berisi tiga trek yang mereka distribusikan lewat platform musik digital. Dari tiga lagu itu, dua di antaranya telah dirilis dalam bentuk videoklip, yakni “Akhirnya Aku Mencintaimu” dan “Walaupun Jauh”.

“Ide bikin band karena kami satu kampus. Dari masing-masing mayor, yaitu vokal, gitar, bas, drum, dan keyboard akhirnya kami berkumpul. Nama Sakra diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya terang. Kami ingin karier Sakra bisa terus bersinar terang di industri musik Indonesia,” tutur vokalis Genta kepada awak media di kampus STiMB Jalan Lamping Kota Bandung, Jumat (9/3/2018)

Proses pembuatan karya Sakra dilakukan bareng-bareng . Gitaris Azel menceritakan, biasanya Genta punya lirik dan musik dasar. Setelah itu, personel yang lain menggarap komposisi aransemen utuh yang siap direkam.

“Pada dasarnya kami ingin bikin karya yang jujur. Jadi Genta juga menulis liriknya kebanyakan berdasarkan pengalaman pribadi atau terinspirasi dari sekelilingnya,” kata Azel.

Easy Listening

Menurut Azel, jika dibandingkan dengan band-band yang lain, Sakra itu akan mudah diingat karena nadanya yang easy listening dan dinamis.

Untuk lagu bertema sedih saja, Sakra tetap mengemasnya dengan musik yang bertempo cepat dan terkesan menebarkan aura positif. Selain itu, setiap tampil, mereka selalu memberikan gimmick yang berbeda.

“Musik kami tidak mengikuti zaman. Kami justru ingin memunculkan lagi kejayaan musik pop Indonesia dari era 1990-an, kayak musik dari Dewa 19 atau Padi,” ujar Azel.

Setelah minialbum, Sakra bersiap-siap merilis album penuh perdana.

Menurut Genta, materi album sudah ada, tinggal menunggu ajakan dari label untuk rekaman. Genta membocorkan, konsep albumnya bercerita tentang fase seseorang mulai dari jatuh cinta sampai akhirnya ditinggalkan sang kekasih.

“Mudah-mudahan mimpi merilis album utuh bisa segera terwujud, dan musik kami diterima publik musik Indonesia,” ujar Genta.

YOSIE WIJAYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *