Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Mabes TNI

Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Mabes TNIMarkas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1438 H dengan penceramah K.H. Jazuli zaini M.A., (Ketua Pembina Yayasan Al Minna), bertempat di Masjid Sudirman Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (26/4/2017).

Dalam ceramahnya K.H. Jazuli zaini M.A. menyampaikan bahwa, Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi Wassalam (SAW), diambil dari dua buah kata yang penuh arti yaitu Isra’ yang berarti “perjalanan malam” dan Mi’raj yang berarti “naik ke langit”. Perjalanan malam yang dimaksud adalah perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Dari peristiwa Isra’ Mi’raj inilah umat Islam di seluruh dunia mengenal yang namanya sholat dan diwajibkan untuk melakukan sholat 5 waktu dalam sehari semalam.

Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi tepat pada tahun 621 Masehi, tepatnya pada tanggal 27 Rajab (3 tahun sebelum hijrah). Nabi Muhammad SAW waktu itu sudah berumur 51 tahun dan peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi saat tengah malam hingga subuh waktu Mekah. Peristiwa ini terjadi karena Nabi Muhammad SAW yang sedang dalam keadaan duka. Beliau telah ditinggal mati oleh dua orang yang dia cintai yaitu Khadijah sang istri dan Abu Thalib sang paman. Saat itu, Nabi Muhammad SAW mengalami duka yang sangat dalam sehingga untuk menghibur Nabi Muhammad SAW, Allah SWT mengajak Nabi Muhammad SAW ke suatu perjalanan hingga sampai ke Sidrotulmuntaha untuk bertemu dengan-Nya.

KH. Jazuli zaini M.A., juga menjelaskan bahwa, awal Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, dimulai pada tanggal 27 Rajab. Saat itu Allah SWT mengutus Malaikat Jibril A.S. untuk pergi ke Syurga dan mengambil buraq. Setelah itu Malaikat Jibril A.S diutus untuk pergi ke tempat Nabi Muhammad SAW. Hari sudah malam dan pada waktu Malaikat Jibril A.S. datang ke hadapan Nabi Muhammad SAW, beliau tengah tertidur. Nabi Muhammad tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena mendengar suara dan saat beliau terbangun di hadapannya sudah berdiri tiga orang laki-laki yang rupanya adalah Malaikat Jibril dan Malaikat Mika’il, serta seorang Malaikat lain.

Diakhir ceramahnya KH. Jazuli zaini M.A. menyampaikan bahwa, peringatan Isra’ dapat diartikan bahwa, hubungan antara manusia dengan manusia seperti hubungan TNI dengan masyarakat harus semakin erat untuk memperkuat TNI agar tetap kuat. Sedangkan Mi’raj yaitu hubungan manusia dengan Allah SWT untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan yang hakiki.

Turut hadir pada acara tersebut diantaranya; Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., Irjen TNI Letjen TNI Setyo Sularso, Danjen Akademi TNI Letjen TNI Bayu Purwiyono, Para Asisten Panglima TNI, Kabalakpus TNI dan segenap Prajurit serta PNS TNI yang beragama Islam di lingkungan Mabes TNI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *