Kehidupan Keluarga Pilar Utama Bermasyarakat dan Bernegara

Kehidupan Keluarga Pilar Utama Bermasyarakat dan BernegaraSeorang Ibu memegang peranan yang sangat sentral dan strategis dalam kehidupan keluarga sebagai peletak dasar pilar utama dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kehidupan keluarga yang sehat, cerdas dan tangguh, dipastikan akan tercipta ketahanan keluarga sebagai landasan ketahanan bangsa.

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. selaku Pembina Utama Dharma Pertiwi dalam sambutannya para sesepuh dan anggota Dharma Pertiwi, Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardhya Garini pada acara Hari Ulang Tahun ke 54 Dharma Pertiwi di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (17/4/2018).

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa kaum Ibu sesungguhnya pahlawan sejati bagi anak-anaknya karena seorang Ibu berjuang dengan penuh pengorbanan, resiko dalam melahirkan, membesarkan, melindungi dan mendidik putra putrinya dengan segenap kasih sayang, agar putra putrinya menjadi generasi penerus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Dengan semua pengorbanan itu, seorang Ibu tidak pernah meminta pengakuan, gelar atau balas kasih dari putra-putrinya. Sudah merupakan kebahagiaan yang tiada tara melihat putra putrinya mampu berjalan, berlari dan mengarungi kehidupannya. Inilah yang merupakan esensi dari Ibu sebagai pahlawan sejati,” ungkap Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Lebih jauh Panglima TNI menguraikan bahwa seorang Ibu juga merupakan pendidik utama dalam keluarga, yang dimulai sejak sang bayi di dalam kandungan. Bahkan setelah dewasa sang anak masih mendapat bimbingan dalam mengarungi bahtera keluarga dan kehidupan bermasyarakat. “Pendidikan dan kasih sayang seorang Ibu tidak pernah mengenal batas usia dan waktu,” ucapnya.

Apabila pilar dan pendidik utama dalam keluarga itu sudah memiliki kualitas yang handal, maka keluarga dan anak-anak yang dibinanya juga akan menjadi keluarga dan anak-anak yang berkualitas tinggi. “Kualitas generasi penerus bangsa tersebut yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara Indonesia dalam menciptakan kemajuan dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyatnya,” katanya.

Panglima TNI menyampaikan bahwa tema peringatan HUT ke-54 “Dharma Pertiwi Bertekad Mengedepankan Kepedulian Sosial, Pendidikan Anggota Yang Berkualitas Serta Kesejahteraan Keluarga Prajurit, Guna Menciptakan Ketahanan Keluarga Sebagai Landasan Ketahanan Bangsa”, sangatlah relevan dengan kondisi kehidupan Prajurit TNI dan sejalan dengan cita-cita yang ingin dicapai oleh Tentara Nasional Indonesia.

“Saya berharap tema tersebut dapat diimplementasikan oleh segenap anggota Dharma Pertiwi dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga prajurit, guna menciptakan ketahanan keluarga sebagai landasan ketahanan bangsa,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI mengatakan bahwa pada setiap ulang tahun, ada satu momen yang tidak boleh dilupakan yaitu evaluasi dan refleksi diri, khususnya terhadap kinerja yang telah dilakukan. “Evaluasi dan refleksi diri ini akan menumbuhkan semangat dan tekad baru, untuk melakukan perbaikan organisasi,” ucapnya.

“Pada hari ulang tahunnya, Dharma Pertiwi harus terus berbenah dan mengevaluasi diri, terutama dalam mewujudkan peran, tugas dan pengabdian Dharma Pertiwi, agar membawa manfaat yang nyata, baik bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” harap Panglima TNI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *