Pentas Tari Implementasi Gerakan Masyarakat Berbasis Budaya

Pentas Tari Implementasi Gerakan Masyarakat Berbasis BudayaKementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama dengan Sanggar Tari Greget Semarang menyelenggarakan Pentas Tari Bersama Forum Silahturahmi Sanggar Tari Jawa Tengah sebagai implementasi Gerakan Masyarakat Berbasis Budaya di Semarang. Acara ini dihadiri oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Batang, pemerhati budaya, dan disaksikan oleh masyarakat yang hadir di Taman Indonesia Kaya.

Plt Asisten Deputi Nilai dan Kreativitas Budaya Kemenko PMK Alfredo Sani menjelaskan keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia harus dilestarikan secara bersama-sama. Pelestarian tidak akan dapat bertahan dan berkembang jika tidak didukung oleh masyarakat luas dan tidak menjadi bagian nyata dari kehidupan kita.

“Untuk menghidupkan kembali gairah dan semangat untuk melestarikan budaya lokal yang dimiliki, Kemenko PMK menginisiasi Gerakan Masyarakat Berbasis Budaya (Gema Budaya) sebagai instrumen bagi seluruh pemangku kepentingan untuk terlibat dalam upaya perlindungan, pengembangan, serta pemanfaatan budaya secara berkelanjutan” ujar Alfredo.

Gema Budaya yang diwujudkan dalam kegiatan pementasan tari yang diselenggarakan kali ini, diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam melestarikan berbagai kesenian khususnya seni tari dan gamelan. Namun demikian, Alfredo menekankan upaya pelestarian budaya tidak cukup hanya dengan menggelar kegiatan-kegiatan kebudayaan secara reguler, akan tetapi juga dibarengi dengan memberikan pemahaman tentang filosofi dan nilai dari keberadaan objek budaya yang dimiliki.

“Hal ini penting dilakukan, agar masyarakat, khususnya generasi muda memiliki pemahaman yang baik dan terlibat aktif dalam melakukan proses internalisasi nilai-nilai budaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari.” Jelasnya.

Selanjutnya, konteks budaya juga tidak dapat dilepaskan dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu Gerakan Indonesia Mandiri yang mempunyai salah satu fokus program berupa peningkatan apresiasi seni, kreativitas karya budaya dan warisan budaya. “Oleh karena itu, kami mendorong berbagai upaya apresiasi terhadap senin dan kreativitas budaya untuk terus dilakukan sehingga dapat mendorong kemandirian masyarakat dalam berkesenian” tambah Alfredo.

Penyelenggaraan acara ini juga sesuai dengan implementasi Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang merupakan pengejawantahan komitmen Pemerintah dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia melalui upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Dalam acara pementasan ini disajikan berbagai seni tari seperti Tari Gunungan, Tari Gambyong, Tari Tenun, dan lainnya yang juga diiringi oleh gamelan. “Semoga semangat mencintai kebudayaan lokal dapat turut serta melestarikan nilai budaya luhur Indonesia bagi seluruh masyarakat Indonesia dan juga memberi inspirasi kepada dunia” pungkas Alfredo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *