Stategi Pemkot Tangsel dalam Hadapi Persaingan Global

Stategi Pemkot Tangsel dalam Hadapi Persaingan GlobalRendahnya kualitas tenaga kerja menjadi salah satu problem yang dihadapi Indonesia di tengah ketatnya persaingan global. Karena itu, pemerintah melakukan berbagai kebijakan strategis, salah satunya dengan membangun pendidikan dan Vokasi yang mampu menjawab tuntutan kebutuhan industri di era modern.

Seperti halnya Pemerintah Kota Tangerang Selatan, dalam rangka menyiapkan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing Pemkot Tangerang Selatan pun mempunyai Strategi dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam menghadapi Era Moderenisasi dan Globalisasi seperti sekarang ini.

Pentingnya Peningkatan SDM merupakan usaha yang dilakukan untuk membentuk manusia yang berkualitas dengan memiliki keterampilan, kemampuan kerja dan loyalitas kerja kepada suatu perusahaan ataupun organisasi.

Ditambah Jaman sekarang dimana para perusahaan bukan hanya memilih Kriteria pegawai yang pandai saja, para Perusahaan pun mencari pegawai yang mempunyai keterampilan. Maka dari itu Pendidikan sangat penting dalam peningkatan dan menunjang SDM yang berkualitas.

“Pemerintah Tangsel mengupayakan adanya wajib belajar 9 tahun untuk membentuk SDM yang berkualitas di masa mendatang agar mampu bersaing dengan baik,” Ungkap Drs.Suharno.M.Kes Staf Ahli Kemasyarakatan dan SDM Pemkot Tangsel saat di temui di ruangannya, kamis, (23/2/2017).

Suharno menjelaskan, Visi misi Ibu Walikota Tangsel itu adalah membentuk SDM yang mampu berdaya saing. Makanya dalam kegiatan yang diberikan kepada seluruh SKPD agar mengedepankan Sumber Daya Manusia yang handal dari berbagai bidang.

Tak hanya mewajibkan belajar 9 tahun, Suharno menambahkan, pemeritah Kota Tangerang Selatan pun mengalokasikan anggaran tersebut untuk pelatihan bagi Masyarakat baik Bahasa Inggris dan Komputer Kemudian pengembangan disektor usaha kecil dan menegah.

“Semua itu sudah dianggarkan oleh pemkot tangsel untuk masyarakat yang ingin usaha dalam mengembangkan disektor usaha, dimana dalam APBD kota tangsel itu 70% untuk masyarakat dan 30% untuk pegawai,” jelas Suharno.

Tidak hanya itu, Suharno pun mengungkapkan ibu Walikota Tangsel memberikan peluang yang luas terhadap SDM dan pembangunan SDM, berfikir keras, belajar keras, disiplin dan jangan bergantung pada orang lain. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *