Terkait Sungai Citarum, Eka Santosa Nilai Aher Layak Dapat Kartu Merah

Terkait Sungai Citarum, Eka Santosa Nilai Aher Layak Dapat Kartu MerahEka Santosa, Ketua Umum DPP Gerakan Hejo yang juga Sekjen BOMA (Baresan Olot Masyarakat Adat) Jawa Barat, dan Ketua Forum DAS Citarum ditemui di kediamannya di Kawasan Eko Wisata dan Budaya Alam Santosa, Pasir Impun Kabupaten Bandung (25/2/2018) mengeluarkan statemen mengejutkan.

Apa pasal, gerangan? “Dua hari (22/2/2018) setelah Presiden Jokowi kungjungi hulu sungai Citarum di Cisanti. Itu pabrik masih juga banyak buang limbah seenaknya. Ini layak dikasih kartu merah buat Pak Aher (Ahmad Heryawan) Gubernur Jawa Barat,” papar Eka dengan rona wajah memendam kekesalan – “Selama ini apa yang ia kerjakan di bidang lingkungan hidup? Dua periode jadi Gubernur masih menyandang salah satu sungai terkotor di dunia.”

Soal mengapa Eka begitu geram atas lambannya sungai Citarum yang penanganannya di koordinasi provinsi Jabar, menghabiskan dana triliunan rupiah. Dan kini ditangani pemerintah pusat per 1 Februari 2018 melalui Kemenko Maritim, urai Eka. Salah satunya, ia sebut kala menjabat sebagai Ketua DPRD Jabar (1999 – 2005), sambil menunjukkan sejumlah dokumentasi dirinya pada November 2003, dalam kerangka rehabilitasi hutan di Gunung Wayang, hulu sungai Citarum.

“Waktu itu bersama Gubernur Jawa Barat R Nuriana, berhasil menurunkan petani sayur dan perambah hutan di hulu Citarum. Buktinya, pada 2013 ketika berkunjung ke daerah yang sama, warga setempat mengakuinya. Penghijauan berhasil saat program Citarum Bergetar,” kata Eka sambil menunjukkan dokumentasi foto dirinya di Gunung Wayang – “Anehnya, kata warga di Cisanti pada jaman Aher, sepertinya dibiarkan bertani sayur, dan merambah hutan yang sudah direboisasi. Sering saya ingatkan, tapi tak digubris.”

Diakui menurut Eka apa yang sudah terjadi dengan turunnya Presiden Jokowi baru-baru ini ke Cisanti:”Sudahlah, kita menatap ke depan soal Citarum ini. Kiprah Pak May Jen Doni Monardo, Pangdam III Siliwangi layak diacungi jempol. Janji Pak Jokowi setiap 3 atau 6 bulan sekali akan ke Citarum, itu sangat bagus.”

Lalu mengapa soal kartu merah ini, tanya beberapa awak media. Menurut Eka yang sejak pertengahan tahun 2017 pernah mencanangkan Jabar Darurat Lingkungan karena begitu terbengkalainya permasalahan lingkungan diabaikan pemprov Jabar, diakui sempat terinspirasi oleh kejadian “kartu kuning” dari mahasiswa UI untuk Presiden soal warga Asmat di Papua beberapa waktu lalu.

“Ini fakta, kepemimpinan Aher dua periode (2008 – 2018) disayangkan kandas merevitalisasi Citarum. Sejatinya, selaku warga Jabar, harusnya malu penanganan Citarum diambilalih Presiden, apa pun itu.”

Hari Safiari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *