Imam Besar Washington Hadiri Program Shalat Subuh Berjamaah

Imam Besar Washington Hadiri Program Shalat Subuh BerjamaahWali Kota Bandung M.Ridwan Kamil mengatakan, kegiatan Shalat Subuh berjamaah akan memperkuat umat Islam dalam memberantas kemungkaran yang saat ini sangat sering ditemukan di masyarakat. Hal tersebut disampaikan saat melaksanakan Sholat Subuh berjamaah yang didampingi oleh Imam Besar Mesjid Washinton Amerika Serikat Mohammad Bashar Arafat di Mesjid Jami AT-Taqwa Jalan Setia, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Minggu (09/04/2017).

“Ini sebagai langkah untuk memperkuat umat Islam, yang dijaman sekarang banyak kemungkaran terjadi dimana-mana, kita harus bersatu melawan dengan gerakan subuh berjamaah kita akan saling menguatkan,” ujarnya

Dalam kesempatan tersebut, Emil mengajak Mohammad Bashar Arafat untuk mengenali Islam yang ada di Kota Bandung melalui program subuh berjamaah untuk menunjukan keislaman umat muslim di Kota Bandung.

Disisi lain, Mohammad Bashar Arafat, mengatakan menyukai Indonesia dan membaca sejarah Islam yang menceritakan Wali Songo dalam waktu 50 tahun bisa mengislamkan nusantara. Dan dirinya terinspirasi untuk terus berdakwah demi kebaikan umat seluruh dunia.




“Saya suka Indonesia dan saya membaca sejarah Wali Songo, Dan saya terinspirasi dengan wali songo dalam bedakwah karrna tanpa kemarahan, tanpa menembak, tanpa menyakiti, tanpa rasis, tanpa memojokan suatu golongan namun wali songo merangkul semua orang untuk mengajarkan agama Islam,” ujarnya.

Lanjutnya, dalam hidup harus mencari ridho dan petunjuk Allah SWT sebagai tujuan dalam hidup. Dan Tawakal kepada Allah salah satunya harus berserah diri. “Kita harus mencari ridho Allah SWT dalam hidup sebagai tujuan kita ada di dunia,” ujarnya.

Arafat teringat dengan sebuah momen di Mesjid Nabawi seperti yang dilakukan jamaah Mesjid Jami AT-Taqwa, semua orang berkumpul di mesjid untuk memperdalam ilmu agama dan mencari kebaikan-kebaikan yang diajarkan agama Islam.

“Kegiatan kita hari ini mengingatkan saya dengan Mesjid Nabawi yang di ramaikan dengan memperdalam ajaran islam dan semua orang dengan semangat mencari kebaikan sebagai jalan untuk mendapatkan ridho Allah SWT,” imbuhnya.

Pesan dari Arafah, Menjadi muslim tidak hanya menyebutkan syahadat, ia mencermati menjadi muslim yang baik ialah yang menjalankan hubungan ke masyarakatan dan mengaplikasikan nilai nlai kebaikan yang diajarkan oleh agama islam.




“Kita harus menannyakan ke diri sendiri apakah kita muslim yang hanya status apa yang menjalankan segala perintah Allah SWT. Orang islam ada 1,5 miliyar yang terglong mukmin ada berapa persen? Ini yang menjadi pertanyaan kita semua,” jelasnya.

Arafah meyakini menjadi seorang imam, tidak hanya imam bagi umat Islam. namun untuk semua, maka dari itu ia punya semangat untuk menyebarkan ajaran islam keseluruh dunia. Dan
Hubungan dengan manusia dan hubungan dengan Allah harus dijalani dengan sebaik-baiknya.

“Saya meyakini menjadi seorang imam tidak hanya untuk umat muslim tetapi untuk semua manusia di dunia. Saya yakin tugas dahwah terbagi dua, mengajak semua manusia untuk mau masuk islam, mengajak yang tidak percaya jadi percaya dan yg tidak yakin jadi yakin namun tanpa paksaan. Jika tidak mau bekerja sama menciptakan kedamaian bagi semua manusia, Saya menemukan beberapa ayat sebagai referensi yang pas untuk kehidupan jaman sekarang dalam surat Al-Hujurot ayat 13. Itulah ayat yang meyakini dahwah saya selama ini,” katanya.

Selain itu, Arafat mengucapkan, di dunia hari ini Islam yang banyak diberitakan media ialah Islam yang radikal yang mendominasi beritaan di dunia yang menjelek-jelekan dan menjadi sorotan ialah timur tengah, Padahal jumlah umat Islam yang terbesar di Indonesia. Dimana suara umat islam indonesia yang menjunjung perdamaian dan kebahagiaan.

“Harusnya Islam yang ramah tamah di Indonesia harus terdengar di seluruh dunia. Saya mendapatkan Ilham dalam sholat tahajud tadi malam, saya ingin pusat dakwah global akan dibangun di Kota Bandung,” pungkasnya.

Arafat menyarankan, Di Indonesia yang mayoritas beragama Islam harus membuat wisata religiusnya, tidak hanya mempromosikan wisata alamnya yang indah. Sebagi langkah memperkenalkan keindahan Islam yang ada di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *