Proses Kebangkitan Manusia saat Yaumul Ba’ats

Proses Kebangkitan Manusia saat Yaumul Ba’ats
Hari kebangkitan disebut juga sebagai Yaumul Ba’ats. Hari kebangkitan adalah salah satu peristiwa hari kiamat yang disebutkan Allah SWT dalam firman-Nya.

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi karangan Beni Kurniawan, peristiwa ini akan membangkitkan manusia dari kematiannya kemudian dikumpulkan di Padang Mahsyar, yang dinamakan dengan Yaumul Hasyr (hari berkumpul). Berkenaan dengan hal ini, Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hajj ayat 7, bunyinya:

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ

Artinya: “Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.”

Ditafsirkan oleh Kemenag bahwa setelah kiamat manusia akan diperiksa kembali dengan dihidupkan terlebih dahulu, setelahnya manusia akan menerima balasan dari amal-amal tersebut.



Proses Kebangkitan Manusia saat Yaumul Ba’ats

Ketika terjadi fase hari kebangkitan maka kita sudah melewati fase Yaumul Barzah. Dalam permulaan Yaumul Ba’ats ini akan ditandai dengan peniupan terompet sangkakala atau sur.

Melalui tiupan pertama, sangkakala yang ditiup oleh malaikat Israfil akan mematikan semua makhluk yang ada di dunia. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah An-Naml ayat 87, yaitu:

وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗوَكُلٌّ اَتَوْهُ دٰخِرِيْنَ

Artinya: “(Ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup sehingga terkejutlah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, kecuali yang Allah kehendaki. Semuanya datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.”

Menurut tafsir dari Ibnu Katsir, tiupan pertama adalah tiupan yang mematikan semua makhluk dan dilakukan dengan waktu yang sangat lama. Tiupan ini dilakukan ketika usia dunia berakhir atau hari kiamat dan hanya menimpa kepada orang-orang jahat saja.

Setelah mematikan orang-orang yang jahat dan mengecualikan orang pilihan-Nya. Selanjutnya Allah SWT membangkitkan dan menghidupkan kembali seluruh manusia. Hal ini dimaksudkan oleh Allah SWT untuk meminta pertanggungjawaban manusia atas seluruh amal dan perbuatannya selama masa hidup mereka di dunia.



Al-Qur’an surah An-Nahl

Selanjutnya, melalui firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 38, bunyinya:

وَاَقْسَمُوْا بِاللّٰهِ جَهْدَ اَيْمَانِهِمْۙ لَا يَبْعَثُ اللّٰهُ مَنْ يَّمُوْتُۗ بَلٰى وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

Artinya: “Mereka sungguh-sungguh bersumpah dengan (nama) Allah, “Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.” Bukan demikian (justru Allah pasti akan membangkitkannya). (Yang demikian ini) adalah janji yang pasti Dia penuhi, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,”

Tafsir dari Kemenag menjelaskan bahwa melalui kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas maka Allah SWT mampu melakukan sesuatu hal di luar nalar manusia, seperti menghidupkan seluruh manusia dari kematiannya. Selanjutnya, proses kebangkitan ini selanjutnya diterangkan melalui firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Yasin ayat 51, yang berbunyi:

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ

Artinya: “Sangkakala pun ditiup (tiupan kedua) dan seketika itu mereka bergerak cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya.”



Kondisi Manusia Setelah Dibangkitkan

Kondisi awal secara umum manusia akan berada dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian serta belum dikhitan (disunat), seperti sabda nabi Muhammad SAW, yaitu:

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلَاً

Artinya: “Manusia pada hari kiamat akan dihimpun di Padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat. dan tidak bersunat.” (HR Muslim)

Selanjutnya dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ رِجَالاً وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّوْنَ عَلَى وُجُوْهِكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian.” (HR At-Tirmidzi)

Setiap iman, amal, dan perbuatan manusia akan menentukan bagaimana ketika mereka dibangkitkan di Yaumul Ba’ats untuk berkumpul di Padang Mahsyar. Wallahu a’lam bish-shawabi.

Baca Juga Doa yang Diajarkan Rasulullah Agar Utang Cepat Lunas

Tonton Film The Journey



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *