1.000 Marinir Ukraina Menyerah pada Tentara Rusia di Mariupol

1.000 Marinir Ukraina Menyerah pada Tentara Rusia di Mariupol
Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu, 13 April 2022, mengklaim 1.000 lebih marinir Ukraina menyerah di kota pelabuhan Mariupol. Rusia juga menyatakan bakal merebut kota strategis yang terletak di Ukraina timur.

Jika Rusia mengambil alih distrik industri Azovstal, tempat marinir membuka front pertahanan, mereka akan memiliki kendali penuh atas Mariupol, pelabuhan utama Laut Azov di Ukraina. Langkah ini akan memperkuat koridor darat selatan sebelum serangan baru yang diharapkan terjadi di timur negara itu.

“Di Kota Mariupol, dekat Pabrik Besi dan Baja Ilyich, sebagai upaya dari serangan yang berhasil dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia dan unit milisi Republik Rakyat Donetsk, 1.026 tentara Ukraina dari Brigade Marinir ke-36 secara sukarela meletakkan senjata dan menyerah,” kata Kemenhan Rusia, dikutip dari Reuters, 13 April 2022.




Dikelilingi dan dibombardir oleh pasukan Rusia selama berminggu-minggu dan menjadi fokus dari beberapa pertempuran paling sengit dalam perang, Mariupol akan menjadi kota besar pertama yang jatuh sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan 162 perwira termasuk di antara marinir yang telah menyerah kepada pasukan separatis Rusia dan pro-Rusia.

Jenderal Ukraina mengatakan pasukan Rusia melanjutkan serangan ke Azovstal dan pelabuhan, tetapi juru bicara kementerian pertahanan Ukraina mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang penyerahan diri.

Jurnalis Reuters yang meliput bersama separatis yang didukung Rusia melihat api mengepul dari daerah Azovstal pada hari Selasa.




Pada Senin, Brigade Marinir ke-36 Ukraina mengatakan sedang mempersiapkan pertempuran terakhir di Mariupol. Pertempuran ini akan berakhir dengan kehancuran total atau penangkapan karena pasukannya kehabisan amunisi.

Puluhan ribu orang diyakini tewas di Mariupol, dan Rusia telah mengerahkan ribuan tentara di daerah itu untuk serangan baru, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

“Kami telah menghancurkan lebih banyak senjata dan peralatan militer Rusia daripada yang dimiliki beberapa tentara di Eropa saat ini. Tapi ini tidak cukup,” katanya dalam video yang diunggah ke media sosial, mengulangi permintaan suplai untuk tank, jet tempur, dan sistem rudal.

Ukraina juga menuduh Rusia memblokir konvoi bantuan ke puluhan ribu warga sipil yang katanya masih terjebak di Mariupol.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *