Rusia Klaim AS Lakukan Eksperimen Virus Covid-19 di Lab Biologi Ukraina

Rusia Klaim AS Lakukan Eksperimen Virus Covid-19 di Lab Biologi Ukraina
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov

Kabar soal keberadaan laboratorium biologi milik Amerika Serikat di Ukraina, kini semakin mencuat. Terbaru Rusia mengklaim bahwa pihaknya menemukan bukti leb biologi yang dimaksud digunakan untuk eksperimen sample virus Corona dari kelelawar.

Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov belum lama ini.

Pihaknya telah menemukan dokumen yang menjadi bukti keberadaan Leb biologi di Ukraina yang disponsori oleh Amerika Serikat.

Aktivitas yang dilakukan salah satunya adalah eksperimen dengan sampel virus Corona dari kelelawar.




Melansir anadolu agency, leb tersebut juga mempelajari kemungkinan penularan flu babi Afrika dan antraks melalui unggas, kelelawar dan reptil.

Selain itu Amerika Serikat menggunakan leb biologi ini untuk menyelidiki penularan patogen melalui burung liar yang terbang diantara Ukraina dan Rusia.

Hal ini kemudian semakin menguatkan dugaan Rusia yang menyebut Amerika Serikat telah mengembangkan leb biologi di Ukraina. Tujuannya tak lain untuk menciptakan mekanisme penyebaran rahasia patogen yang mematikan

Igor Konashenkov mengatakan, dalam waktu dekat Rusia akan menerbitkan dokumen berikutnya yang diterima dari staf leb biologi Ukraina. Dokumen tersebut nantinya akan dipresentasikan kembali.

Sementara itu kepala pertahanan radiasi kimia dan biologi Angkatan Bersenjata Rusia Igor kirillov mengatakan pihaknya menemukan 30 senyawa biologis di Ukraina pada 7 Maret lalu .

Kementerian Pertahanan Rusia mencatat, Amerika Serikat menghabiskan lebih dari 200 juta dollar untuk pekerjaan leb biologi di Ukraina.




Kemudian laboratorium Direktorat sanitasi dan epidemiologi Pusat Kementerian Pertahanan Ukraina juga berpartisipasi dalam program biologi militer Amerika Serikat.

Menanggapi tuduhan ini Amerika Serikat dengan tegas membantahnya. Amerika Serikat kemudian menuduh balik Rusia menggunakan senjata biologi dalam invasi.

Diplomat Amerika Serikat Linda Thomas Greenfield kemudian menuding Rusia telah memberikan disinformasi dan menipu banyak orang soal klaim tersebut.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed