Di Film Garis Waktu, Anya Geraldine Kembali Jadi Pelakor

Di Film Garis Waktu, Anya Geraldine Kembali Jadi Pelakor

Anya Geraldine lagi-lagi memerankan tokoh pelakor di film terbarunya. Ia menjadi orang ketiga di Garis Waktu.

Sama seperti Layangan Putus, Anya Geraldine beradu akting dengan Reza Rahadian. Film tersebut diproduksi oleh MD Pictures dan disutradarai oleh Jeihan Angga.

“Malah ini proyek pertama sebelum Layangan Putus. Kenapa diambil lagi, Layangan Putus itu kesempatan yang bagus,” ujar Anya Geraldine saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.




Mungkin, ini akan menjadi film terakhir Anya Geraldine dalam memerankan sosok perebut suami orang. Ia tidak mau masyarakat berpandangan negatif kepada dirinya.

“Peran di suatu film pandangannya sama kok bagusnya. Tapi mungkin notesnya ke depannya aku nggak ambil pelakor, nunggu aku punya suami. Kalau untuk sekarang nggak dulu,” ungkap Anya Geraldine.

“Nggak (takut) sih, karena misalnya orang pintar, ini kan main film. Kenapa bawa benaran ngeliat aku si pelakor tuh. Nggak sih, nggak takut,” sambungnya.

Namun tidak menutup kemungkinan Anya Geraladine akan mengambil peran yang sama di kemudian hari. Tapi yang jelas, hatinya berkata tidak untuk saat ini.




“Belum biasa jawab pasti, hati jawab iya. Tapi ke depan ada kemungkinan lain, ya tidak bisa memastikan,” ungkap Anya Gerladine.

Reza Rahadian mengaku senang bisa beradu akting dengan Anya Geraldine dan juga Michelle Ziudith. Keduanya sangat profesional dalam bekerja.

“Kalau dengan Anya inilah pertemuan pertama kali dan pertama kali dengan Michelle. Saya senang kolaborasi dengan range usia dan sefrekuensi. Enak-enak saja, mulai syuting,” kata Reza Rahadian.

“Saya nggak menemukan kesulitan, semuanya berjalan dengan mulus. Yang saya akui, mereka berdua profesional. Saya nggak boleh kalah, nggak bisa seenaknya juga. Memastikan mereka berdua nyaman,” tukasnya.

Garis Waktu bercerita tentang seorang gadis yang gemar menulis puisi. Pada suatu hari ia bertemu dengan Senandika, musisi yang berhasil mencuri perhatian dengan filosofi dan prinsipnya.




April yang melihat potensi pada diri Sena pun memperkenalkannya pada Sanya, produser muda sahabat April yang selalu menjalani hidup dengan bebas.

Konflik terjadi ketika April dan Sena sudah saling jatuh cinta, namun terhalang restu ayah April, Halim, yang menilai Sena tidaklah pantas untuk menjadi pendamping anaknya. Setelah mengetahui kedekatan April dan Sena, Halim mengirim sang anak ke London dengan tujuan menjauhkannya dari Sena.

Selama jarak memisahkannya dengan Sena, April menitipkan perjuangan karir Sena pada Sanya dengan harapan kesuksesan Sena akan meluluhkan Halim dan membuatnya merestui hubungan April dan Sena.

Setahun kemudian, April kembali ke Indonesia dan menyaksikan sendiri kesuksesan yang telah berhasil diraih Sena. Sayang, kesalahpahaman yang terjadi antara April, Sena dan Sanya melahirkan keraguan di hati April untuk Sena.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *