Foodizz Bootcamp 2021 Diminati Pebisnis Kuliner

Foodizz Bootcamp 2021 Diminati Pebisnis Kuliner

Untuk pertama kalinya di tahun 2021, Foodizz menggelar Bootcamp Foodizz, Valuasi Bisnis Investor, dan Pendanaan dalam Bisnis Kuliner.

Saat ini investor tidak hanya melirik bisnis-bisnis berbasis teknologi, namun bisnis kuliner menjadi salah satu portfolio yang dicari oleh para investor baik dalam tahap awal (angel/seed), hingga tahap lanjut (ratusan miliar).

Hal ini terbukti dari semakin banyaknya bisnis kuliner yang “di-invest” baik dalam skala kecil maupun sangat besar, seperti: Haus! (PT Inspirasi Bisnis Nusantara), yang mendapatkan pendanaan seri A senilai US$ 2 miliar atau sekitar 30 miliar rupiah dari BRI Venture, Mangkokku yang mendapatkan pendanaan awal 29 miliar rupiah dari Alpha JWC Ventures, dan Hangry! yang mendapatkan pendanaan seri A sebesar US$ 13 juta atau setara dengan Rp 188 miliar rupiah.

“Minimnya informasi dan edukasi terhadap ‘dunia’ pendanaan, valuasi, dan investor di dalam bisnis kuliner, menjadikan kesuksesan dan cara
membesarkan bisnis dengan cepat melalui sistem pendanaan melalui investor menjadi terbatas hanya bagi kalangan tertentu, kata Co-founder dan COO Foodizz Stefanie Kurniadi, Kamis, (27/5/2021), di Bandung.




“Untuk itu Foodizz yang selalu berkomitmen untuk memberikan edukasi dan fasilitasi untuk semua pebisnis kuliner,” kata Stefanie Kurniadi.

“Pada kesempatan kali ini Foodizz menggelar ‘Bootcamp Foodizz, Valuasi Bisnis Investor, dan Pendanaan dalam Bisnis Kuliner’, yang bertujuan memberikan edukasi bagaimana memahami cara bermain, cara menghitung, menyusun business plan, long term strategy, dan bagaimana agar mampu melakukan ‘Pitch Presentation’ kepada para investor,” kata Stefanie Kurniadi.

“Termasuk di hari terakhir akan dipertemukan dengan investor untuk bisa berinteraksi langsung, dan diharapkan bisa mendapatkan pendanaan,” pungkas Stefanie Kurniadi.

Foodizz Bootcamp Valuasi Bisnis Investor, dan Pendanaan dalam Bisnis Kuliner, berlangsung di Foodizz Campus jalan Ir. H. Juanda (Dago) no.70. Bandung.




Berikut Rundown Foodizz Bootcamp sebagai berikut:

Hari pertama, (Kamis, 27 Mei 2021), tema: Business Fundamental to Increase Value (Business Expansion, Marketing, Operation, Human Capital & Legal), dibawakan oleh Danis Puntoadi dan Akhmad Saeful.

Hari kedua, (Jumat, 28 Mei 2021), tema: Business Fundamental on Finance & Business Valuation Financial Model (part 1), dibawakan oleh Gito Wahyudi.

Hari ketiga, (Sabtu, 29 Mei 2021), tema: Business Valuation Financial Model (part 2) & Pitch Deck, dibawakan oleh Gito Wahyudi & Kukuh Budi Santoso.

Hari keempat, (Minggu, 30 Mei 2021), tema: Investment Case Study & Sharing from Investors, dibawakan oleh Budi Isman.

Pitch Presentation akan dihadiri oleh:
– Growth & Wealth Capital
– PT. Mikro Investindo Utama
– Sequoia Capital
– Sangkara Sinergy Capital
– Arip Titra




Mentor dalam program ini yakni, Danis Puntoadi, Akhmad Saeful, Yuszak M. Yahya, Rex Marindo, Gito Wahyudi, dan Kukuh Budi Santoso.

Foodizz merupakan sebuah platform teknologi edukasi bisnis kuliner pertama di Indonesia (the 1st F&B Edutech in Indonesia), yang memiliki visi “Changing People Life though F&B Education”, dan bertujuan untuk membangun dan menumbuhkan ekosistem bisnis kuliner.

Di mana ekosistem bisnis kuliner yang dimaksud terkait dengan 8 ekosistem pendukung: Foodpreneur / Pebisnis Kuliner, Resources / Vendor, Investor, Mentor / Konsultan, Society / Masyarakat, Financial Institution / Institusi Keuangan, Regulator / Pemerintah, Educator / Experts.

Didirikan pada tahun 2018, sejak itu Foodizz telah mengedukasi total lebih dari 300.000 orang di lebih dari 100 kota di seluruh Indonesia sampai akhir 2019, dan masih akan terus bertambah.

Foodizz juga memberikan edukasi berupa video edukasi dan podcast, yg bisa diakses melalui www.foodizz.id, serta memfasilitasi berbagai workshop dan
program CSR dari beberapa perusahaan besar di Indonesia.

Foodizz juga berkomitmen untuk terus memberikan ilmu-ilmu bisnis kuliner yang lebih menyeluruh dan lebih up to date mengikuti perkembangan trend dan perilaku konsumen untuk memberikan jawaban terhadap keresahan yang dihadapi oleh pebisnis kuliner di nusantara, khususnya UMKM. (RLS)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *