Kota Cirebon Jadi Satu-satunya Zona Merah Covid di Jabar

Kota Cirebon Jadi Satu-satunya Zona Merah Covid di Jabar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merilis level kewaspadaan terbaru penyebaran Covid-19 di wilayah provinsi tersebut khususnya Kota Cirebon.
Memasuki pekan ini, kata dia, Kota Cirebon menjadi satu-satunya daerah dengan level kewaspadaan risiko tinggi atau zona merah penularan Covid-19.

Emil, sapaan Ridwan Kamil menyebut aktivitas mudik dan libur lebaran menjadi penyebab Kota Cirebon berada di zona merah.

“Setelah tidak ada zona merah minggu ini, zona merah hadir lagi di Kota Cirebon. Jadi kita akan fokus seminggu ke depan karena kita duga Kota Cirebon menjadi tujuan perlintasan mudik juga dan juga destinasi pariwisata,” katanya di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (24/5).



Emil meyakinkan bahwa Pemprov Jabar akan mendorong keterkendalian Covid-19 di Cirebon dalam waktu dekat. Sehingga diharapkan tidak ada lagi zona merah di pekan depan.

“Jadi kita akan melakukan proses pergerakan memastikan Kota Cirebon kembali tidak merah,” ujarnya.

Sementara itu, dari sisi keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan di Jawa Barat. Total BOR per 23 Mei mencapai 30,66 persen.

“Dalam seminggu ini ada kenaikan tapi tidak signifikan, hanya satu persen. Sempat menyentuh angka 29 persen sekarang di 30 persen. Artinya pola yang sama dengan awal tahun ini dan sedang kita waspadai,” kata Emil.



Emil juga melaporkan ada sekitar lebih dari setengah juta kendaraan dirazia selama periode larangan mudik 2021. Dari jumlah tersebut, sekitar 220 ribu kendaraan pemudik berhasil diputar balik.

“Kendaraan yang keluar ternyata hampir sama, kurang lebih 300 ribu yang datang ke Jawa Barat juga sama dengan keluar. Masih ada yang belum kembali sekitar 30 ribuan kendaraan. Semuanya kita antisipasi dengan random sampling antigen di 17 titik,” ujar mantan Wali Kota Bandung tersebut.

Di sisi lain, Emil melaporkan bahwa aparat kewilayahan di desa-desa menerapkan disiplin ketat terhadap pemudik yang lolos dari penyekatan. Ada sekitar 1.700 pemudik yang diisolasi mandiri selama masa larangan mudik.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada desa-desa yang sudah melakukan disiplin isolasi mandiri bagi pemudik yang datang. Karena ada sekitar 1.700-an pemudik yang langsung diisolasi di desa desa yang melakukan isolasi mandiri kepada mereka yang mudik,” ujar Emil.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *