Indie Market Fest Community Store Usung Sistem Omnichannel

Indie Market Fest Community Store Usung Sistem Omnichannel

Pandemic yang terjadi sepanjang tahun 2020 ini telah menggerus banyak usaha ritel offline secara berkelanjutan. Namun, hal tersebut berimplikasi terhadap meningkatnya transaksi toko online yang justru meningkat signifikan.

Hal ini pun memberikan dampak besar terhadap cara peritel melayani konsumen saat ini baik secara offline maupun online. Untuk mengakomodir hal tersebut, PT Indie Marketindo Ceria, sebuah perusahaan ritel digital asal Bandung memutuskan untuk membuka toko offline berbasis digital.

Mulai dibuka sejak Desember 2020 dengan nama Indie Market Fest Community Store, toko yang berlokasi di Jalan Sukajadi No. 170 Bandung ini hadir dengan mengusung konsep gudang. Tak hanya itu, Indie Market Fest juga jadi toko offline berbasis digital pertama di Bandung yang mengusung sistem omnichannel.




“Omnichannel merupakan sistem yang mampu mengintegrasikan channel penjualan ritel mulai dari toko fisik, toko online, social media commerce, hingga marketplace. Sistem ini juga akan memberikan pengalaman berbelanja yang baru kepada konsumennya untuk menggunakan channel belanja yang mereka inginkan,” jelas CEO PT Indie Marketindo Ceria Elvis Samallo.

Elvis mengungkapkan bahwa kehadiran Indie Market Fest memiliki dua tujuan yaitu untuk mengembangkan komunitas kreatif yang ada di Bandung serta membantu para pengusaha ritel baik berskala besar maupun kecil untuk mengembangkan bisnisnya dengan cara mengintegras} channel-channel penjualannya.

Untuk mencapai tujuannya tersebut, Indie Market Fest membuka peluang kepada anak-anak muda kreatif di Bandung untuk ikut bergabung dan berkolaborasi. Salah satu caranya ialah dengan menitipkan hasil karya dan produk kreatifnya dengan sistem titip jual.




“Karya kreatif apapun bisa dititipkan di sini, kreatif bukan dilihat dari jumlahnya tetapi kreatif yang dapat dihargai oleh konsumen dan memberikan peluang pengembangan ide dari kreatifitas tersebut,” jelasnya.

Toko Indie Market Fest sendiri hadir dengan memberikan kenyamanan dalam berbelanja kepada para konsumennya baik secara offline maupun online. Tak hanya itu, terdapat fitur-fitur yang makin memanjakan para konsumennya seperti fitur ‘pick up at store’ atau pengambilan di toko maupun ‘delivery from store’ atau pengiriman dari toko.

“Tentunya fitur-fitur tersebut akan mempermudah konsumen untuk bisa mengakses toko dan melakukan pembelanjaan. Nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen apa ingin berbelanja secara offline atau online,” tambah Elvis.

Dilengkapi dengan produk-produk kreatif yang limited dan eksklusif, Indie Market Fest diisi

oleh brand-brand lokal kenamaan seperti RA Street, RA Hijab, Urgent, Bhatara Batik, Durchvolk, Lod Denim, StayHoops, Koku Footwear, LeoRichie, Block Ltd, serta Mabacco.




Setiap brand yang bergabung di Indie Market Fest tentunya akan diberikan fasilitas digitalisasi

untuk membantu pengembangan usaha mereka. Brand-brand tersebut difasilitasi webstore secara gratis yang terintegrasi dengan social media, marketplace dan toko offline.

Dengan kehadiran toko offline kreatif pertamanya ini, Elvis berharap bahwa Indie Market Fest mampu membantu usaha kreatif serta membantu bisnis para pengusaha ritel nasional untuk mendapatkan sistem penjualan yang tepat dan juga murah dalam memasarkan produk jualannya.

Sistem omnichannel bernama Indie OmniPos yang diterapkan di dalam toko Indie Market Fest terbuka untuk dilihat dan diuji coba langsung oleh khalayak umum. Harapannya, baik para pebisnis maupun konsumen mampu lebih mengenal tentang sistem ‘auto retailing Omnichannel’. Mengingat era digital yang berkembang pesat, sistem omnichannel diharapkan mampu mempercepat digitalisasi industri ritel di Indonesia agar bisa bersaing di kancah yang lebih luas lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *