Viral Dokter Meninggal Setelah Vaksin Corona di Palembang

Viral Dokter Meninggal Setelah Vaksin Corona di PalembangViral dokter meninggal setelah vaksin Corona. Disebutkan, dokter berusia 49 tahun tersebut berasal dari Palembang, Sumatera Selatan.

Kabar meninggalnya ini diunggah di sebuah akun Facebook bernama Prof Yuwono. Dalam sebuah unggahan yang viral, disebutkan dokter yang meninggal tersebut tidak memiliki penyakit komorbid dan riwayat dirawat di rumah sakit dan telah mendapat suntikan vaksin COVID-19.

Berikut beberapa fakta terkait viral dokter meninggal setelah vaksin yang telah dirangkum detikcom.

1. Tidak ada laporan KIPI

Juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi mengaku sudah mendengar kabar tersebut. Ia menjelaskan, kasus ini tidak berkaitan dengan vaksin Corona, karena tidak ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

“Iya (sudah terima kabar). Tapi bukan laporan KIPI ya. Enggak (berkaitan dengan vaksin),” kata dr Nadia melalui pesan singkat, Minggu (24/1/2021).


2. Disebut mengalami kekurangan oksigen

Menurut dr Nadia, hingga saat ini belum ada laporan resmi yang berkaitan dengan kasus meninggalnya dokter asal Palembang tersebut. Tetapi, berdasarkan informasi awal, dokter tersebut mengalami tanda-tanda kekurangan oksigen.

“Belum ya, kami belum menerima informasi resmi. Tapi informasi awal dari hasil pemeriksaan diinfokan adanya tanda-tanda kekurangan oksigen dan ini bukan merupakan gejala dari KIPI vaksin,” lanjutnya.

3. Diduga karena serangan jantung

Berdasarkan hasil pemeriksaan forensik di RS Mohammad Hasan Bhayangkara Palembang, pria yang meninggal adalah dokter berinisial JF dan diduga serangan jantung. Jasadnya ditemukan pegawai mini market di dalam mobil yang terparkir sejak pagi hingga malam hari.

Menurut dokter forensik RS Mohammad Hasan Bhayangkara Palembang, Indra Nasution, dokter tersebut meninggal sejak Jumat (22/1/2021) pagi. Ini diketahui dari kondisi otot jenazah yang belum kaku.

“Diduga meninggal karena sakit jantung. Benar berdasarkan laporan yang bersangkutan baru saja divaksin, namun vaksin tidak ada hubungan dengan penyebab kematian. Jika akibat vaksin, pasti reaksinya lebih cepat dan matinya juga lebih cepat karena disuntikkan,” kata Indra.

Dari hasil lainnya, tim forensik menemukan ada bintik pendarahan yang disebut akibat dari kekurangan oksigen di area mata, wajah, tangan, dan dada. Ini selaras dengan yang diungkapkan dr Nadia, bahwa dokter tersebut mengalami tanda-tanda kekurangan oksigen.


4. Menerima suntikan vaksin sehari sebelumnya

Juru bicara penanganan COVID-19 Palembang Yudhi Setiawan mengatakan, dokter tersebut menerima suntikan vaksin Corona Sinovac pada Kamis (21/1/2021). Tepat sehari sebelum dokter tersebut ditemukan meninggal dunia.

Selain itu, ia juga menegaskan 30 menit setelah mendapat suntikan vaksin, dokter tersebut tidak menunjukkan adanya reaksi apapun. Dokter meninggal setelah vaksin diyakini tidak berkaitan dengan KIPI.

“Penyebab kematian dokter JF bukan akibat vaksin, tapi sakit jantung sesuai hasil pemeriksaan forensik. Kami imbau tenaga kesehatan tidak takut divaksin,” kata Yudi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *