Kemungkinan Listrik Padam Bergilir Hingga Maret

Kemungkinan Listrik Padam Bergilir Hingga Maret

Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Faisol Riza mengungkapkan kemungkinan pemadaman listrik secara bergilir hingga Maret 2021 mendatang. Menurutnya, pemadaman bergilir tersebut disebabkan oleh pasokan batu bara tidak stabil.

Informasi tersebut disampaikan Faisol melalui unggahan di akun Instagram resminya, @faisol8418.

“Situasi listrik nasional kita hari ini sudah prihatin. Kemungkinan akan ada pemadaman secara bergilir karena pasokan batu bara yang tidak stabil,” tulisnya, dikutip Senin (25/1).

Ketika dihubungi lebih lanjut, ia menjelaskan harga batu bara dan ekspor batu bara sekarang sangat tinggi. Imbasnya, banyak pengusaha lebih memilih menjual batu bara mereka ke pasar luar negeri ketimbang kepada PT PLN (Persero).




Di sisi lain, PLN tidak berani menaikkan harga batu bara dalam negeri karena khawatir mendapatkan sorotan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sementara itu, harga dalam negerinya sangat jauh di bawah harga ekspor.

Faktor-faktor tersebut membuat ketersediaan batu bara dalam negeri tidak stabil. Sedangkan, PLN membutuhkan batu bara untuk menyuplai sejumlah pembangkit listriknya.

“Di lain pihak ada masalah bencana alam seperti banjir di Kalimantan Selatan, sehingga suplai batu bara menjadi terhambat,” jelasnya kepada.

Oleh sebab itu, ia menyarankan sebaiknya PLN berkonsultasi dengan BPK mengenai peluang menaikkan harga batu bara dalam negeri. Tujuannya, agar para pengusaha mau menjual produk mereka kepada PLN, sehingga kebutuhan batu bara nasional terjaga.




“Sebaiknya, PLN segera melakukan konsultasi kepada BPK, apakah dalam situasi sekarang untuk memenuhi kebutuhan energi nasional kita itu dilakukan kenaikan harga batu bara,” terangnya.

Kementerian ESDM menetapkan harga batu bara (HBA) pada Januari 2021 sebesar US$75,84 per ton. Angka itu naik 27,14 persen dari posisi Desember 2020 yang sebesar US$59,65 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menuturkan harga batu bara mulai pulih, khususnya di China. Jatuhnya harga batu bara pada 2020 lalu disebabkan covid-19 sehingga menghambat kinerja industri khususnya di China.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *