Shalat Jenazah: Rukun, Bacaan Doa, Hingga Syarat Sah

Shalat Jenazah: Rukun, Bacaan Doa, Hingga Syarat SahDalam hadits disebutkan bahwa amalan yang pertama kali akan dihisab (dihitung) ketika di akhirat adalah shalat. Sebegitu utamanya amalan shalat dalam Islam sehingga ketika manusia meninggal pun tetap harus melakukan shalat dengan cara dishalatkan.

Sholat yang dilakukan terhadap orang meninggal atau jenazah dinamakan shalat jenazah. Sebagai muslim yang baik kita harus mengetahui bagaimana cara shalat jenazah yang baik dan benar.

Dalam fikih, disebutkan bahwa hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah yaitu wajib untuk dilakukan namun apabila telah dikerjakan oleh muslim lainnya maka kewajiban ini gugur. Dari sumber lain disebutkan bahwa fardhu kifayah bisa menjadi fardu ‘ain jika perbuatan tersebut belum dapat terlaksana dengan mengandalkan sebagian muslim saja.

Keutamaan shalat jenazah.

Berikut beberapa keutamaan shalat jenazah yang penulis kutip dari rumaysho.com.

1. Pahalanya sebesar dua gunung bagi yang mengerjakannya.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth. “Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945).

2. Allah perkenankan syafa’at bagi jenazah dari doa orang-orang yang menyolatinya.


Dari Kuraib, ia berkata,

“Anak ‘Abdullah bin ‘Abbas di Qudaid atau di ‘Usfan meninggal dunia. Ibnu ‘Abbas lantas berkata, “Wahai Kuraib (bekas budak Ibnu ‘Abbas), lihat berapa banyak manusia yang menyolati jenazahnya. “Kuraib berkata, “Aku keluar, ternyata orang-orang sudah berkumpul dan aku mengabarkan pada mereka pertanyaan Ibnu ‘Abbas tadi. Lantas mereka menjawab, “Ada 40 orang”. Kuraib berkata, “Baik kalau begitu. “Ibnu ‘Abbas lantas berkata, “Keluarkan mayit tersebut. Karena aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia lantas dishalatkan (shalat jenazah) oleh 40 orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit pun melainkan Allah akan memperkenankan syafa’at (do’a) mereka untuknya.” (HR. Muslim no. 948)

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda,

“Tidaklah seorang mayit dishalatkan (dengan shalat jenazah) oleh sekelompok kaum muslimin yang mencapai 100 orang, lalu semuanya memberi syafa’at (mendoakan kebaikan untuknya), maka syafa’at (do’a mereka) akan diperkenankan.” (HR. Muslim no. 947)


Syarat sah shalat jenazah.

1. Seorang Muslim

2. Dalam keadaan suci dari hadats besar maupun kecil

3. Menutup aurat seperti melakukan shalat lainnya

4. Menghadap kiblat

5. Jenazah yang disholati beragama Islam

6. Jenazah yang akan disholati telah dalam keadaan bersih dan suci atau sudah dimandikan

Tata cara shalat jenazah.

Shalat jenazah tidak memiliki gerakan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud dan duduk tahiyat akhir. Hal ini membuat shalat jenazah sangat berbeda dengan shalat- shalat lainnya. Dalam shalat jenazah sendiri hanya ada gerakan takbiratul ihram, kita berdiri tanpa melakukan gerakan lainnya.

Tidak ada perbedaan gerakan dalam shalat jenazah bagi laki-laki ataupun perempuan. Hanya saja, bacaan shalat jenazah berbeda disesuaikan dengan jenis kelamin orang yang meninggal.

Pada shalat jenazah laki-laki posisi imam berada sejajar dengan kepala jenazah. Lebih diutamakan untuk menyolatkan jenazah di masjid atau musholla terdekat.

Jika jenazah adalah seorang perempuan maka posisi imam berada sejajar atau searah dengan tali pusar jenazah. Para makmum di belakang imam disarankan untuk membuat barisan atau shaf yang ganjil dengan urutan makmum laki- laki berada di depan, lalu di belakangnya makmum perempuan dewasa.




1. Membaca niat sholat jenazah.

– Untuk jenazah laki- laki

Usholli ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbirootin fardhol kifaayati makmuuman lillahi ta’aalaa.

Artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

– Untuk jenazah perempuan

Usholli ‘alaa haadzihil mayyitati arba’a takbiratatin fardhol kifayaatai ma’muuman lillahi ta’aala.

Yang artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

2. Melakukan takbir pertama diikuti dengan membaca surat Al- Fatihah.
3. Melakukan takbir kedua, diikuti dengan membaca sholawat Nabi.

Allahumma sholli ‘alaa muhammad wa ‘ala aali muhammad. Kamaa sholaita ‘ala ibroohim wa ‘ala aali ibroohim. Wa baarik ‘ala muhammad wa ‘ala aali muhammad. Kamaa baarokta ‘ala ibroohim wa ‘ala aali ibroohim. Fil ‘aalamiina Innaka hamiidum majiid.

Yang artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad.Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad.Sebagai mana telah engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana engkau telah memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Bahwasannya engkau adalah tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.”

4. Melakukan takbir ketiga diikuti dengan membaca doa.

Doa pada takbir ketiga versi panjang.

Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoit ats tsaubal abyadhu minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.

Yang artinya: “Ya Allah, ampunilah din, belas kasihanilah dia, hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosanya, muliakan tempatnya (ialah surga) dan luaskanlah kuburannya. Basuhkanlah kesalahan-kesalahannya sampai bersih sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran. Gantikanlah rumah lebih baik daripada rumahnya yang dulu, keluarganya lebih baik daripada keluarganya yang dulit; dan masukkanlah ia ke dalam surge dan jauhkanlah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka.”

Doa pada takbir ketiga versi pendek.

Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu

Yang artinya: “Ya Allah, ampunilah din, belas kasihanilah dia, hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosanya. ”

Apabila jenazahnya perempuan cukup mengganti lafadz “hu” menjadi “haa“, seperti contoh berikut.

“Allaahummagh firlahu war hamhu wa’aafihu wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu”

Diganti menjadi berikut:

“Allaahummagh firlahaa war hamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa”




5. Melakukan takbir keempat diikuti dengan membaca doa.

Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu

Yang artinya: “Ya Allah, janganlah engkau menutup-nutupi pahala mayit ini kepada kami dan janganlah diberikan fitnah kepada kami setelah kami meninggalkan mayit tersebut, ampunilah kami dan ampunilah dia.”

Jika jenazahnya perempuan, maka “hu” diganti “haa” menjadi:

“Allahumma laa tahrrimna aj-rahaa walaa taftinnaa ba’dahaa wagh firlanaa walahaa”

Dalam takbir ke- empat ini apabila jenazahnya belum baligh seperti balita dan anak-anak maka diganti doa sebagai berikut.

“Allaahummaj ‘alhu farothon wa dzukhron liwaalidaihi, wa syafii’an mujaaban. Allaahumma tsaqqil bihi mawaaziinahumaa wa a’zhim bihi ujuurohumaa, wa alhiqhu bishoolihil mu’miniin, waj ‘alhu fii kafaalati ibroohiim, wa qihi birohmatika ‘adzaabal jahiim, wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wa ahlan khoiron min ahlihi. Allaahummaghfir li-aslaafinaa, wa afroothinaa wa man sabaqonaa bil iimaan.”

Yang artinya: “Ya Allah, jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala yang didahulukan, simpanan bagi kedua orang tuanya dan pemberi syafaat yang dikabulkan doanya. Ya Allah, dengan musibah ini, beratkanlah timbangan perbuatan mereka dan berilah pahala yang agung. Anak ini kumpulkan dengan orang-orang yang shalih dan jadikanlah dia dipelihara oleh Nabi Ibrahim. Peliharalah dia dengan rahmat-Mu dari siksaan Neraka Jahim. Berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia). Ya Allah, ampunilah pendahulu-pendahulu kami, anak-anak kami, dan orang-orang yang mendahului kami dalam keimanan.”




6. Mengucap salam.

Setelah membaca doa pada takbir keempat, kemudian diakhiri dengan mengucap salam sambil menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.

Berikut tata cara shalat jenazah secara singkat yang penulis rangkum dari penjelasan sebelumnya.

1. Membaca niat sholat jenazah

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Melakukan takbir pertama diikuti dengan membaca surat Al-Fatihah

4. Melakukan takbir kedua diikuti dengan membaca sholawat Nabi

5. Melakukan takbir ketiga diikuti dengan membaca doa tertentu

6. Melakukan takbir keempat diikuti dengan membaca doa tertentu

7. Melakukan salam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *