Kanwil Kemenkumham Jabar Teken Mou dengan Gerakan Hejo

Kanwil Kemenkumham Jabar Teken Mou dengan Gerakan Hejo

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Jawa Barat, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, Imam Suyudi merespon cepat pertemuan dengan Gerakan Hejo. Respon cepat ini dibuktikan dengan meminta jajarannya langsung meneken MoU terkait kerjasama di bidang hidroponik dan pengelolaan sampah.

Imam mengatakan pihaknya memberikan perhatian khusus pada MoU yang akan ditandangani pihaknya dan Gerakan Hejo.

“Pertemuan hari ini dari gerakan hejo menjadi atensi dan apresiasi bagi saya dan jajaran dalam upaya (turut memasifkan gerakan ) hidroponik dan pengelolaan sampah ( mandiri ). Tadi ada MoU dan kemungkinan PKS (Perjanjian kerjasama),” kata Imam sesaat setelah pertemuannya dengan Gerakan Hejo, Rabu, (13/1).

Imam juga menyatakan, dilingkungan kerja Kanwil Jabar banyak potensi yang dapat dimaksimalkan digerakkan dalam pengimplemantasian kerjasama ini selanjutnya.


“karena pada dasarnya di satker-satker kami banyak anggota yang dimanfaatkan dan digunakan untuk berhidroponik dan pengelolaan sampah secara produktif,” jelasnya.

MoU yang akan diteken ini merupakan respon cepat dari pertemuan antara Gerakan Hejo dengan menteri Hukum Dan HAM RI , Yasonna H Laoly pada Oktober 2020 lalu. Ketua Umum Gerakan Hejo, Eka Santosa menjelaskan, pihaknya akan terus memperluas berbagai kerjasama dengan kemenkumham.

“Pertemuan dan MoU hari ini merupakan awal kerjasama yang baik antara Gerakan Hejo dengan kemenkumham. Kakanwil sangat merespon positif dan ingin segera kegiatan ini berjalan. Kami sendiri sangat siap dengan infrastruktur. Setelah penandatanganan pun kami akan melaporkan progress kerjasama ini dengan pak menteri,” kata Eka.

Sementara itu, ketua gerakan Hejo Kota Bandung, Muhammad Irfan mengatakan, MoU ini merupakan momentum penting bagi perkembangan urban farming di Indonesia, khususnya Jabar.

“Nantinya kami sebagai mitra sekaligus operator yang bertugas untuk melatih dan mendampingi seluruh calon petani kota yang berasal dari para pegawai dilingkungan kemenkumham , baik yang masih aktif atau pun yang purna bakti dan warga binaan dilingkungan kementrian Hukum Dan HAM Kanwil Jabar,” kata Irfan.


Masih kata irfan, selain mendampingi dan memberikan pelatihan hidroponik intensif pada seluruh pegawai dan warga binaan kemenkumham, kerjasama ini juga meliputi pendirian pusat pelatihan hidroponik.

“selain pegawai dan warga binaan, masyarakat sekitar Kanwil ataupun LP –LP di wilayah kerja kemenkumham Jabar juga bisa ikut pelatihan gratis disini.Pelatihan dan pendampingan itu meliputi teknik penanaman sampai pemasaran hasil panen. Ini kegiatan dari hulu sampai hilir,” jelas Irfan.

Irfan juga menuturkan, kerjasama ini juga sebagai bentuk sinergitas antara gerakan hejo dengan Kemenkumham dalam meminimalisir dampak- dampak pandemi Covid 19.

“Dengan kerjasama ini tentu akan ada dampak positif. Tumbuhnya UMKM mandiri, swadaya pangan, alternatif alih profesi hingga menjawab ketersediaan sayur sehat non pestisida kepada masyarakat luas,” ujar Irfan.

Kata Irfan, tentunya nanti peran Kemenkumham juga sangat dapat dirasakan masyarakat luas terkait penanggulangan dampak-dampak pandemi.

“Harus diingat Dampak pandemi bukan hanya kesehatan dan ekonomi, tapi juga stabilitas keamanan. Tingginya angka pengangguran akibat pandemi menjadi salah satu faktor penyumbang naiknya angka kejahatan. Adanya program ini minimalkita telah menyediakan kanal baru bagi tumbuh kembangnya UMKM baru dan menekan laju angka pengangguran,” pungkas Irfan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *