Hari Kelima Pencarian, Basarnas Harap Temukan CVR SJ 182

Hari Kelima Pencarian, Basarnas Harap Temukan CVR SJ 182

Badan SAR Nasional (Basarnas) berharap black box atau kota hitam jenis Cockpit Voice Recorder (CVR) dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 bisa ditemukan dalam operasi pencarian hari kelima alias pada hari ini, Rabu (13/1).

Harapan itu muncul usai black box jenis lainnya, yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan, telah ditemukan di perairan Kepulauan Seribu, Selasa (12/1).

“Kemarin sudah dapat hasil yang signifikan. Dan hari ini juga kita masih berharap bahwa kalau kemarin yang ditemukan adalah FDR sekarang mungkin harapan kita adalah CVR kita juga dapatkan,” kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman di Pelabuhan JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/1).

Kendati demikian, Rasman juga mengungkapkan Tim SAR gabungan juga tetap fokus mencari keberadaan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu itu.


Per Selasa (12/1) malam, pihaknya telah menerima sebanyak 139 kantong jenazah yang berisi body parts atau potongan tubuh manusia. Kemudian, 26 kantong kecil yang berisi serpihan badan pesawat, dan 26 puing pesawat berukuran besar yang tidak dapat dimasukkan ke kantong.

Adapun potongan tubuh manusia itu nantinya langsung digotong ke RS Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk kemudian dilakukan proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Sementara serpihan pesawat diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“Kita konsentrasi satu fokus secara simultan, karena pencarian terhadap korban juga kita fokuskan kesitu, selain puing-puing yang masih bisa kita angkat,” jelasnya.

Rasman melanjutkan, pada operasi pencarian hari kelima ini, Tim SAR gabungan menurunkan sebanyak 54 kapal untuk memaksimalkan pencarian di laut.

Kemudian, ada Perahu Rib, Jetski, perahu karet, dan Sea Rider sebanyak 20 buah untuk membantu pencarian di laut, 13 pesawat, serta di posko JICT ini juga tersedia ambulans yang siap siaga sebanyak 30 kendaraan.

Ia pun mengaku pihaknya telah menerjunkan kapal yang memiliki kemampuan deteksi air yang mumpuni guna memberikan upaya maksimal dalam operasi pencarian hari kelima ini.

“Begitu juga kapal yang mempunyai kemampuan deteksi bawah air. Itu sangat-sangat kita harapkan untuk bisa mendapat hasil deteksi semaksimal mungkin, sehingga pencarian kita yang dilakukan oleh para penyelam kita itu bisa lebih fokus,” pungkasnya.


Pencarian Korban

Terkait upaya pencarian korban insiden pesawat jatuh ini, DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi empat hingga Selasa (12/1). Mereka yakni korban atas nama Okky Bisma yang terdaftar sebagai flight attendant, Asy Habul Yamin yang terdeteksi dari dua kantong jenazah dengan nomor 0072 dan 0029.

Kemudian Fadly Satrianto selaku kopilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang teridentifikasi dari kantong mayat dengan nomor 0020. Dan korban atas nama Khasanah dari daftar manifest nomor 28 yang teridentifikasi dari kantong mayat 0040.

Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan belum semua keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 memberikan sampel DNA ke RS Polri hingga Selasa (12/1).

Ia menyebut, total 111 sampel DNA yang diterima hingga Selasa berasal dari 45 keluarga korban.

“Belum (lengkap). Baru ada 45, kurang 17, jadi satu korban bisa punya 2 sampel, jadi jumlahnya cukup banyak,” kata Rusdi di RS Polri, Kramat Jati, Selasa (12/1).

Sebagai informasi, merujuk data dari Kementerian Perhubungan, pesawat rute Jakarta-Pontianak itu membawa 50 penumpang dan 12 kru.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed