Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Begitu kata peribahasa. Begitu juga Lelga Mistya. Remaja Kota Kembang Bandung ini mewarisi darah seni dari sang ibu, Yani Widuri, seorang penari Sunda, persisnya penari jaipongan. Menurut penuturan Lelga, ia berkesenian sejak masih duduk di bangku SD kelas 5. “Sebelum terjun ke dunia nyanyi, saya menekuni modelling dan jaipongan,” ucap penggiat seni kelahiran Bandung, 13 Juni 2004. Di kancah modelling dan jaipongan, Lelga sempat meraih prestasi. Menjadi Juara I dalam lomba model dan Juara II dalam lomba jaipongan di Bandung.
Menginjak kelas 6 SD, Lelga mulai terjun ke dunia nyanyi. Seiring perjalanan waktu, Lelga menjadi lebih banyak beraktivitas sebagai penyanyi. “Sekarang saya fokus ke dunia nyanyi,” ujar pengagum bintang Pop Sunda Rita Tila ini. Sepanjang karir nyanyinya, Lelga sudah merilis sederet single. “Bukan hanya Pop Sunda, tapi juga Pop Indonesia, Dangdut Sunda, Dangdut Indonesia,” papar putri keluarga Dedi Misbah dan Yani Widuri ini.
Inilah judul lagu-lagu yang sudah dirilis oleh Lelga : “Geter Cinta” (cipt. Yayan Jatnika), “Aneh Tapi Nyata” (cipt. Yayan Jatnika), “Ingat Kamu” (cipt. Yayan Jatnika), “Rasa Katresna” (cipt. Alm Didin Sahidin), “Nogencang” (cipt. Wa Ratno), “Nya’i” feat Ridho Ashab (cipt. Wa Ratno), “Cecep Deui” (cipt. Yana Kermit), “Karunya” (Cipt. Alm Ujang Suryana), “Cinta” (cipt. Chef), “Bunglon Malu” versi Indonesia (Cipt. Abah Ujs/Lelga Mistya), “Lagu Bunglon Malu dirilis juga versi Sunda nya. Syairnya diterjemahkan oleh Papih Epol,” jelas Lelga.
Demi memantapkan posisinya di dunia nyanyi, siswi SMAN 17 Bandung ini rajin tampil di berbagai event musik, diantaranya di program “Tembang Parahyangan” TVRI Jabar. Sering manggung dan merilis lagu adalah kiat Lelga untuk mengeksiskan dirinya sebagai penyanyi. “Semoga kedepannya saya bisa lebih eksis,” ucapnya memungkas perbincangan dengan Aksi.co.
Yosie Wijaya
