Perusakan Mapolsek Ciracas, Puspom TNI Tetapkan 29 Tersangka

Perusakan Mapolsek Ciracas, Puspom TNI Tetapkan 29 TersangkaPolisi Militer (POM) TNI Angkatan Darat (AD) menetapkan 29 prajurit TNI AD dari berbagai satuan, sebagai tersangka kasus perusakan Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Ciracas Jakarta Timur.[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

Komandan Puspom TNI AD (Danpuspomad) Letjen Dodik Widjanarko mengungkapkan, selama proses penyelidikan dan penyidikan yang dimulai 29 Agustus sampai Rabu (2/9) dini hari kemarin, sudah ada 51 personel TNI AD dari 19 satuan yang diperiksa. Hasilnya, 29 jadi tersangka dan langsung ditahan.

“Yang sudah dinaikkan statusnya sebagai tersangka dan sudah diajukan penahanan, jumlahnya ada 29 personel,” ujar Dodik dalam konferensi pers di Markas Puspom TNI AD, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (3/9).

Kemudian, 21 personel lainnya masih didalami. Sementara satu prajurit yang berstatus saksi, dikembalikan ke kesatuannya. “Proses penyidikan masih terus berjalan sampai tuntas semuanya,” tegasnya.

Dodik mengungkap, para tersangka memiliki 3 motif dalam melakukan perusakan terhadap Mapolsek Ciracas. Pertama, balas dendam atas pengeroyokan terhadap rekan mereka, Prada MI.

“Meskipun kenyataannya, dari hasil penyelidikan, Prada MI menyampaikan berita bohong,” beber Dodik.

Faktanya, tidak pernah ada pengeroyokan. Yang terjadi, Prada MI mengalami kecelakaan tunggal.

Rekan-rekan Prada MI kemudian bertanya kepada pihak Polsek Ciracas. Pihak Polsek memberitahu kalau Prada MI mengalami kecelakaan tunggal. Bukan dikeroyok.

Karena tidak puas dengan jawaban pihak Polsek, para tersangka pun melakukan penyerangan. Ini menjadi motif kedua.

“Motif ketiga, jiwa korsa terhadap Prada MI. Keempat, melampiaskan karena sudah terprovokasi oleh berita bohong yang berkembang di antara mereka,” tambahnya.

Puspom TNI kini tengah memeriksa dugaan penggunaan narkoba Prada MI. Sampel urine, darah, dan rambut Prada MI telah dikirim ke Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk diperiksa.

“Saat ini, kami penyidik Polisi militer TNI Angkatan Darat sedang menunggu hasil pengecekan laboratorium,” tutur Dodik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed