DKI Tembus 40 Ribu Kasus Positif Corona

DKI Tembus 40 Ribu Kasus Positif CoronaKasus positif virus corona (Covid-19) di DKI Jakarta per 31 Agustus 2020, bertambah 1.049 orang sehingga total kasus positif di ibu kota mencapai 40.086 kasus berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jakarta.[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

Dari total kasus positif tersebut 30.538 orang telah dinyatakan sembuh dan 1.197 orang meninggal dunia.

Data pada hari yang sama kasus positif di tingkat nasional sebanyak 174.796 kasus, 125.959 orang dinyatakan sembuh dan 7.417 orang meninggal dunia. Jumlah suspek Covid-19 sebanyak 79.320.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim bahwa kasus aktif (active case) dan tingkat kematian pasien yang terinfeksi Covid-19 mulai menurun pada pekan ini di Jakarta. Ia menuturkan penurunan angka ini berdampak pada jumlah orang yang harus dirawat.

“Alhamdulillah dalam pekan terakhir ini jumlah kasus aktif itu menurun secara signifikan. Artinya apa? Jumlah orang yang harus dirawat atau isolasi jumlahnya berkurang,” kata Anies dalam sebuah webinar yang disiarkan langsung, Senin (31/8).

Anies menjelaskan bahwa kondisi ini juga berdampak pada case fatality rate (angka kematian) yang turun. Ia menuturkan angka kematian tingkat dunia berada di angka 3,4 persen dan untuk tingkat nasional Indonesia berada di angka 4,3 persen.

“Nah di sisi lain, angka meninggal kita turun. Jadi (angka kematian Indonesia) di atas angka kematian global. Jakarta, angka kematian, case fatality rate kita 3 persen,” beber dia.

“Jadi kita 3 persen, dunia 3,4 persen, Indonesia 4,3 persen. Indonesia tanpa Jakarta, bila Jakarta dikeluarkan, maka case fatality rate-nya 4,7 persen,” lanjut Anies.

Kendati kasus yang diklaim menurun, Anies mengaku masih memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk menghabiskan kasus aktif. Dia berharap agar pemerintah dan masyarakat bisa bersama-sama untuk menekan angka kasus aktif dengan melakukan kebiasaan baru.

“Jadi meskipun angka kasus baru itu naik, tapi bila jumlah kasus aktif-nya itu menurun, dan bila angka kematian kita rendah, artinya penanganan itu relatif terkendali. Tapi ini belum selesai, belum selesai artinya kita masih punya PR untuk menuntaskan sampai betul-betul zero active case. Kalau begitu baru namanya selesai,” tutup dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed