Calon Ketum PPP Mulai Mengerucut Tiga Nama

Calon Ketum PPP Mulai Mengerucut Tiga NamaPersaingan memperebutkan kursi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin dinamis. Saat ini sudah terlihat tiga nama yang bakal bertarung yakni Suharso Monoarfa, Arsul Sani dan Zainut Tauhid Sa’adih.[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

InformasI itu diungkapkan Ketua DPP PPP Rudiman saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin. Meski, menurutnya, masih memungkinkan ada nama di luar itu. “Sepertinya sudah mulai mengerucut. Tidak jauh-jauh dari nama yang beredar sekarang yakni Pak Harso (Suharso Monoarfa), Arsul Sani sama Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid,” klaim Rudiman.

Klaim itu diindikasikan dengan tidak adanya manuver politik dari para kandidat yang ada. Hingga sekarang, suara yang terdengar cukup kencang di pusat dan pengurus daerah tiga kandidat tersebut. Kendati begitu, Rudiman tidak menampik ada tokoh lain yang mempunyai potensi yang sa ma dengan tiga kandidat yang ada. “Memang ada calon yang sembunyi-sembunyi melakukan komunikasi dengan pengurus daerah,” katanya.

Mengenai ketiga tokoh tersebut, Rudiman mengatakan, Arsul Sani, Suharso dan Zainut merupakan tokoh yang layak dan pas untuk menjadi pemimpin partai lima tahun ke depan. Suharso pernah menjadi Wantimpres, menteri dan anggota DPR. Zainut juga pernah menjabat sebagai anggota DPR beberapa periode dan Waketum MUI.

Sedangkan Arsul Sani sebagai Sekjen dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua mPr. “Kalau dilihat dari track record ketiga calon ini cocok dan layak. Tinggal pengurus dae rah yang menentukan siapa yang paling pas dan baik untuk partai,” ujarnya.

Yang lebih penting, ditegaskan Rudiman, jika terpilih menjadi Ketua Umum PPP harus siap dan mau dicalonkan sebagai capres ataupun cawapres di Pemilu 2024. “Calon Ketua Umum harus siap dan mau dijadikan capres dan cawapres,” katanya.

Sebelumnya, politisi senior PPP Akhmad Muqowam secara tegas siap maju memperebutkan kursi orang nomor satu di partai berlambang kabah. “Sebagai kader, kalau kemudian peserta muktamar meminta saya untuk menjadi ketua umum, ya siap dong,” tegas Muqowwam.

Mantan Wakil Ketua DPD ini maju sebagai calon ketum bukan karena ambisi pribadi, tetapi demi PPP. Kata dia, saat ini PPP harus diselamatkan dari keterpurukan dan semakin tergerusnya suara partai. “Saya melihat PPP ini harus diselamatkan,” kata dia.

Pada pemilu lalu, PPP hanya mendapatkan 6.323.147 atau 4,52 persen suara. Jika di dalam Undang-Undang Pemilu mendatang angka ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold 5 persen, maka posisi PPP tidak aman. “Kalau PT 5 persen berarti harus kerja keras semuanya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *