Daftar 12 Bulan Hijriah dan Maknanya

Daftar 12 Bulan Hijriah dan MaknanyaTahun Baru Islam 1441 H dimulai pada 1 Muharram yang bertepatan dengan Kamis, 20 Agustus 2020. Kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan yang memiliki nama tersendiri. Berikut daftar 12 bulan Hijriah beserta artinya.

Kalender Hijriah diperkenalkan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Tahun pertama Hijriah dimulai saat Nabi Muhammad SAW hijrah atau pindah dari Mekkah ke Madinah yakni pada 622 Masehi.

Berbeda dengan tahun Masehi, penanggalan kalender Hijriah dihitung berdasarkan siklus bulan mengelilingi bumi. Dalam setahun, bulan mengelilingi bumi sebanyak 12 kali. Jumlah 12 bulan itu juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 36.

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram,” bunyi terjemahan penggalan surat At Taubah ayat 36.

Empat bulan haram atau bulan suci itu adalah Muharram, Rajab, Dzulkaidah, dan Dzulhijjah.

Berikut daftar 12 bulan Hijriah dan artinya.

1. Muharram (Terlarang)

Muharram berarti terlarang. Merupakan bulan pertama tahun Hijriah dan salah satu bulan suci. Bulan ini diberi nama Muharram atau yang artinya terlarang untuk melakukan peperangan. Pada bulan haram atau suci, umat Islam juga dilarang untuk menganiaya diri sendiri.
Lihat juga: Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H/2020

2. Safar (Kosong)

Safar berarti kosong atau nol. Dahulu kala, disebutkan pada bulan ini, orang Arab pergi meninggalkan rumah dan harta mereka. Mereka tak meninggalkan apa pun atau kosong.

Safar juga bisa berarti kuning, yang diambil dari musim gugur saat pepohonan berwarna kuning.

3. Rabi’ul Awal (Musim semi awal)

Rabi berarti musim semi dan awal berarti permulaan. Sehingga Rabi’ul Awal berarti musim semi awal. Bulan ini juga bertepatan dengan periode saat orang Arab menang dalam peperangan.

4. Rabi’ul Akhir (Musim semi akhir)

Rabi’ul Akhir berarti musim semi akhir. Saat itu, orang Arab juga mulai menggembalakan hewan ternak mereka.

5. Jumadil Awal (Kering, air membeku)

Jumadil Awal atau jumadil al ula diambil dari kata jumda yang digunakan untuk menunjukkan lahan kering dan air yang membeku. Dahulu, bulan ini bertepatan dengan musim dingin sehingga lahan kering dan air membeku.
Jamaah berdoa usai sholat Ashar di Masjid Cut Mutia, Jakarta. CNN Indonesia/Safir MakkiIlustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)

6. Jumadil Akhir (Kering, air membeku)

Jumadil Akhir merupakan masa kering dan air membeku bagian akhir.

7. Rajab (Hormat)

Rajab berasal dari kata rajaba yang berarti hormat. Pada bulan ini, orang Arab menahan diri dari peperangan. Rajab juga termasuk bulan suci (haram), di mana umat Islam dilarang untuk menganiaya diri.

8. Sya’ban (Perpisahan)

Bulan Sya’ban menyatakan perpisahan. Pada bulan ini, orang Arab pergi berpencar untuk mencari air saat perang.

9. Ramadan (Panas)

Kata Ramadan berasal dari ar-Ramda yang berati panas. Dahulunya, bulan ini bertepatan dengan musim panas dan suhu udara yang tinggi. Pada bulan ini, umat Islam wajib berpuasa.
Lihat juga: Sholawat Nabi: Bacaan dan Waktu Sunah untuk Membaca

10. Syawal (Membawa)

Syawal berarti membawa atau mengangkat. Nama ini diberikan karena saat itu unta melahirkan dan membawa anaknya.

11. Dzulkaidah (Duduk)

Dzulkaidah berarti duduk. Pada bulan ini, umat Islam mesti duduk atau gencatan senjata karena dilarang berperang. Dzulkaidah juga termasuk bulan haram.

12. Dzulhijjah (Ziarah)

Dzulhijjah secara harfiah berarti ziarah. Dzulhijjah juga merupakan satu dari empat bulan haram atau bulan suci. Pada bulan ini, umat Islam dilarang untuk berperang. Pada bulan ini juga umat Islam melakukan ibadah haji ke Mekah dan berkurban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *