Cegah Resesi, Pemerintah Diminta Fokus Selamatkan UMKM

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno memprediksi, Indonesia bakal menghadapi resesi ekonomi karena dihantam pandemi covid-19. Apalagi di kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi minus 5,32 persen.[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

“Saya melihat memang pada kuartal kedua kita terkontraksi -5,32 persen, berarti kita ada di teritori negatif,” kata Sandi Uno dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (16/8/2020) malam.

Dalam kondisi ini, Founder OKE OCE ini mengusulkan sejumlah strategi. Tujuannya agar di kuartal III Indonesia bisa bertahan dan ekonomi kembali bergerak dengan baik.

“Pertama, saya melihat bahwa kuncinya penyelamatan ekonomi keluarga maupun penyelamatan ekonomi UMKM (usaha kecil dan menengah). Kita memiliki beberapa program yang sudah harus kita dorong untuk wujudkan realisasi untuk UMKM. Fokusnya di pengelolaan keuangan yang tepat,” ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Kedua, masyarakat harus mulai beradaptasi dengan keadaan terkini dan realita baru dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Ketiga, untuk bisa survive dan bisa bertahan, masyarakat bisa memanfaatkan kekuatan jejaring silaturahim.

“Jika kita bisa memproksi ketiga hal itu. Maka resesi yang selama ini ditakuti oleh para pebisnis ataupun masyarakat bisa berubah menjadi satu peluang dalam membangkitkan ekonomi ekonomi kita,” bebernya.

Sandi juga mendesak pemerintah segera mempercepat realisasi program pemulihan ekonomi guna menghindari resesi. Terutama pada UMKM sehingga kegiatan ekonomi kembali berjalan. Menurut Sandi, di kondisi terdesak saat ini UMKM lebih memiliki peranan penting dibanding perusahaan-perusahaan konglomerasi.

“UMKM adalah pencipta 97 persen lapangan pekerjaan. Pada saat resesi seperti yang akan kita hadapi sekarang, kita melihat banyak sekali anggota masyarakat saudara-saudara kita yang kehilangan pekerjaan. Begitu mereka kehilangan pekerjaan, mereka kehilangan mata pencaharian dan penghasilan juga langsung turun secara drastis,” pungkasnya.

Dengan mengutamakan sektor UMKM, secara otomatis akan tercipta lapangan kerja. Karena UMKM berpeluang menciptakan 97 persen lapangan pekerjaan. Selain itu, sektor koperasi dan sektor industri padat karya juga harus difokuskan karena pada sektor-sektor tersebutlah yang menopang ekonomi dan konsumsi.

“Dengan demikian, saya semakin yakin kita bisa mengatasi terutama di beberapa bulan ke depan yang kita harus antisipasi sebagai masa-masa yang akan strategis dan kritis,” sebut Sandi.

Sementara untuk perusahaan dan UMKM, Sandi menyarankan agar memperhatikan pengelolaan keuangan. “Harus juga berinovasi. Inovasi adalah melakukan hal secara lebih cepat, lebih baik dan lebih murah,” katanya.

Di saat pandemi seperti ini, Sandi meminta agar pelaku usaha memanfaatkan peluang-peluang bisnis di sektor riil yang berkembang saat ini. Seperti sektor pertanian, dan kesehatan.

“Ada juga sektor lain seperti alternatif energi dan sektor kuliner dan semua yang terkait dengan digital. Itulah kemampuan kita berkreasi, inovasi, bersikap, dan proaktif,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *