Saham Pengelola Starbucks Babak Belur Dihajar Insiden Asusila

Saham Pengelola Starbucks Babak Belur Dihajar Insiden Asusila

Saham PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) terpantau melemah pada penutupan perdagangan Jumat (7/3). Saham dengan kode MAPB tersebut anjlok 6 persen atau 100 poin ke level Rp1.500 per saham.

Koreksi saham pemilik lisensi Starbucks di Indonesia ini terjadi setelah mendapatkan sentimen negatif dari insiden asusila oleh eks pegawai mereka. Seperti diketahui, media sosial diramaikan dengan kasus pegawai gerai Starbucks mengintip payudara salah satu pengunjung melalui CCTV.

Dalam sepekan, saham MAP Boga Adiperkasa melemah 6,54 persen. Pada awal pekan, saham MAP Boga Adiperkasa dibuka di posisi Rp1.600 per saham. Namun, tren sahamnya turun pada perdagangan Rabu, (1/7) hingga menetap di level Rp1.500 pada penutupan perdagang pekan ini.

Sekadar informasi MAPB bergerak di bidang food and beverage yang memegang lisensi beberapa merek dagang ternama, seperti Starbucks, Pizza Express, Krispy Kreme, Cold Stone, dan GODIVA Chocolates.

Kondisi serupa juga dialami oleh sang induk, yaitu PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Saham dengan kode MAPI ini ditutup melemah 3,27 persen atau 25 poin ke level Rp740 per saham. Dalam sepekan, saham juga merosot 6,33 persen.

Pada awal pekan, saham Mitra Adiperkasa dibuka di level Rp790 per saham. Tren pergerakan harga sahamnya cenderung fluktuatif, namun mulai menukik turun pada perdagangan hari ini.

Pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo mengatakan harga saham keduanya mendapatkan sentimen negatif dari insiden asusila tersebut. Alasannya, tindakan pegawai itu melanggar tata kelola yang baik (good corporate governance/GCG) yang wajib dijaga oleh perusahaan terbuka.

“GCG menjadi hal yang penting untuk diterapkan dalam situasi ini,” ujarnya kepada.

Meski bersifat temporer, ia menilai perseroan perlu melakukan tindakan tegas atas pelanggaran GCG tersebut. Bahkan, menurutnya perseroan perlu melakukan public expose kepada pemegang saham guna menjelaskan respons perseroan atas insiden itu.

Untuk diketahui, pihak Starbucks memastikan pegawai tersebut sudah tidak bekerja lagi. Namun, Lucky menilai perusahan tetap harus memberi penjelasan kepada pemegang saham lantara merupakan perusahaan tercatat di bursa yang sahamnya digenggam publik.

“Saya kira itu penting, korporasi mengambil langkah penting untuk public expose memberikan klarifikasi agar masyarakat khususnya pemegang saham melihat sentimen ini telah ditanggapi oleh korporasi,” tuturnya.

Sebelumnya, dalam video berdurasi 13 detik yang beredar di media sosial terekam aksi pegawai Starbucks diduga mengintip payudara pelanggan lewat sorotan rekaman CCTV. Dari hasil penelusuran Polsek Metro Tanah Abang Jakarta Pusat, diketahui peristiwa itu terjadi di gerai Starbucks yang ada di Sunter Mall, Jakarta Utara (Jakut).

Saat ini, eks pegawai itu telah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed