Ganjar Pranowo Ketemu Para Tokoh Jabar, Ini yang Dibahas

Ganjar Pranowo Ketemu Para Tokoh Jabar, Ini yang Dibahas

Entah angin apa yang membawa para tokoh ini muncul di Kota Bandung. Kehadirannya, tiba-tiba saja. Adalah, dua tokoh nasional Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah dan Eka Santosa Sekjen atau Duta Sawala BOMA (Baresan Olot Masyarakat Adat) Jabar, ‘ngopi darat’ dan tentunya  berdiskusi intens pada Sabtu, 27 Juni 2020 disela-sela acara pernikahan Agnes Deno Ramba Mayong Padang dengan Didik Suryaman, di Selaras Guesthouse Jl. Taman Cibeunying Selatan No. 45 Cihapit Kota Bandung.

[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

Sudah barang tentu, pertemuan ini pun bernuansa ‘new normal’ yakni memenuhi protokol WHO di era pandemi Covid-19.

Belakangan diketahui orang tua dari mempelai wanita Agnes Deno Ramba Mayong Padang, tak lain putri dari pasangan Jacobus K. Mayong Padang – Emmy Rante.

“Memang sengaja secara ekslusif Kang Ganjar Pranowo saya pertemukan di acara pernikahan putri saya, dengan Kang Eka Santosa. Ternyata, tadi itu Kang Eka Santosa langsung saja sebagai kawan dekatnnya terutama kala sama-sama berkiprah di DPR RI bersepakat membuat semacam agenda pertemuan lanjutan di antara mereka,” papar Jacobus K.

Mayong Padang yang biasa disapa Kobu atau Bung Marhaen, sambil menambahkan “Ya, boleh saja pertemuan di antara para tokoh ini terkesan mendadak, tetapi ya tidak juga sih?”

Gaungkan Aspirasi Para Olot

Hal menarik lainnya dari pertemuan ini, turut hadir di antaranya Prof Dr. Sudigdo Adi, Dr. Harjoko, Dr. Syarif Bastaman, Pdt. Albert Patty,  dr. Semuel Sampebulu, dan dr. Andy Talman.

Masing-masing tokoh Jabar ini menurut pengamatan redaksi, berdiskusi cukup intensif membahas isu-isu social-politik kekinian dan masa mendatang.

“Esensi dari pertemuan, sekilas mengupas secara elegan apa yang sebaiknya dilakukan oleh generasi milenial. Ini dalam konteks memajukan negara, agar terbebas dari keterkungkungan, sambil menempatkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa yang konsisten dan benar. Kira-kira seperti itulah …,” jelas Kobu yang biasa disapa Bung Marhaen, saking getolnya ia kerap mengupas sosok Presiden RI pertama sebagai seorang Marhaen, yang perlu saripati nilainya diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi Eka Santosa yang hadir ditemani jajaran di kepengurusan BOMA Jabar dan DPP Gerakan Hejo seperti Deni Tudirahayu, Betha Kurniawan, Dadan Supardan, dan Dadi, pertemuan yang digagas Bung Kobu sahabatnya, dikatakan sangatlah bermakna.

“Saya undang khusus Kang Ganjar Pranowo, sesuai keinginan para Olot (tetua adat) untuk berdiskusi dan mempererat tali silaturahim dengan BOMA Jabar. Bersyukur, Kang Ganjar merespon dengan positif, kapan katanya? Silahkan diwujudkan waktu dan tempatnya,” pungkas Eka Santosa yang dikenal kerap memperkenalkan nilai-nilai keluruhan budi, serta local wisdom dari masyarakat adat, di antaranya dalam hal menjaga dan mengembangkan lingkungan hidup, serta pentingnya menjaga nilai-nilai kehidupan bernuansa guyub atau toleransi di era globalisasi.

Pantauan redaksi Ganjar Pranowo usai melakukan resepsi pernikahan, disambung berdiskusi dengan kawan-kawan lamanya, sejurus kemudian ia masuk ke salah satu ruangan menghadapi layar tab. Rupanya ia menjadi salah satu key speaker yang dinanti ratusan rekan-rekannya yang tergabung di Kagama Sumatera Barat.

“Hai kawan-kawan Kagama Sumbar, baru saja saya beres bersilaturahmi dengan rekan-rekan di Bandung. Bagaimana nih kabar-kabare di Sumbar?” ujarnya sambil melambaikan tangan melalui sesi webinar ala Zoom yang mewabah ini. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *