Tak Sensitif, ‘George Floyd Challenge’ Tuai Kecaman

Tak Sensitif, ‘George Floyd Challenge’ Tuai Kecaman

Kematian George Floyd menyulut demonstrasi di AS dan dikutuk di seluruh dunia. Namun di tengah permasalahan tersebut, sebuah tantangan atau challenge muncul, George Floyd challenge.

[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

Namun tantangan yang meniru hal yang dialami Floyd dengan menekan leher ini membuat banyak orang marah, terutama di dunia online. Tantangan tersebut mendapatkan banyak kecaman karena dinilai tak sensitif.

Awalnya, tantangan ini dimulai ketika seorang pelatih gulat di sekolah menengah melakukan adegan seperti yang dialami Floyd, dengan menekan bagian leher orang lainnya dengan lutut, beredar di media sosial.

Dalam unggahan yang dikritik tersebut, pria yang diketahui bernama Dave Hollenbeck ini menuliskan ucapannya.

Lihat juga: Pahlawan Penyelamat Tas Mewah dari Serbuan Penjarah

“Belum mati. Ini semua untuk semua orang dan orang yang tak tahu apa yang mereka bicarakan ketika mereka bilang ini (menekan lutut ke leher) bisa membunuhmu,” tulisnya.

Pria yang diketahui sebagai pelatih di Bethel School District ini pun dipecat dari jabatannya.

“Perilakunya tidak konsisten dengan inisiatif keadilan dan kebijakan nondiskriminasi di sekolah,” kata seorang juru bicara sekolah menurut KOMO News.

Hollenbeck pun akhirnya meminta maaf atas perbuatannya.

Tak cuma Hollenbeck, aksi lainnya juga menyebar dan dilakukan orang lainnya. Pekerja konstruksi dari East Bethel, Minnesota juga dipecat karena melakukan tantangan tersebut.

Lihat juga: Meghan Markle Buka Suara Soal Kematian George Floyd

Selain itu, dua orang calon mahasiswa dibatalkan penerimaan di universitas karena mereka mengunggah video Snapchat serupa. Namun Presiden Universitas di Missouri, Clif Smart mengklarifikasi bahwa calon mahasiswa tersebut memilih untuk mundur.

Hal lainnya juga terjadi di Inggris. Mereka juga menuliskan unggahan ‘kebrutalan polisi’ pada keterangan fotonya. Akhirnya mereka pun ditangkap karena dianggap melakukan kejahatan rasial.

Berbagai situs media sosial sekarang ini sudah menindak para pengguna yang berpartisipasi dalam tantangan tersebut serta memblokir hashtagnya.

Mengutip Indian Express, salah satu tangkapan layar memperlihatkan bahwa challenge tersebut dibagikan di SnapChat, sementara foto dan video lainnya menunjukkan gambar tersebut diunggah di Facebook dan Instastory.

Tantangan ini menuai kontroversi usai munculnya petisi online yang meminta TikTok menghapus konten apapun yang melibatkan George Floyd Challenge.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *