DKI Sulit Identifikasi Massa McDonald’s Sarinah, Termasuk OTG

DKI Sulit Identifikasi Massa McDonald’s Sarinah, Termasuk OTG

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari mengaku belum mengetahui apakah ada orang positif terinfeksi virus corona (Covid-19) atau tidak yang ikut berkerumun di gerai McDonald’s Sarinah, Jakarta pada Minggu malam lalu (10/5). Dia mengaku sulit memastikan hal itu termasuk orang tanpa gejala (OTG).

[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

“Sepertinya sulit, karena enggak ada data siapa-siapa saja yang hadir di sana,” kata Erizon saat dikonfirmasi, Jumat (15/5).

Sudinkes sulit memastikan karena yang berkerumun bukan pegawai McDonald’s Sarinah, melainkan masyarakat umum yang datang secara spontan tanpa diundang. Bakal lebih mudah diketahui jika yang berkumpul hanya pegawai McDonald’s Sarinah.

Meski sulit memastikan ada tidaknya orang positif corona di McDonald’s Sarinah, Sudinkes Jakarta Pusat juga tidak mengimbau mereka yang sempat berkerumun untuk melakukan rapid test dan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR).

Erizon mengatakan imbauan melakukan tes hanya disampaikan kepada masyarakat secara umum. Tidak secara spesifik kepada mereka yang sempat berkerumun di McDonald’s Sarinah.

“Karena jadi rancu juga, seakan-akan sudah ada disinyalir positif di McD itu. Tapi kalau memang enggak ada yang laporan positif, ya seakan kita menakut-nakuti juga. Sekarang kan kita butuh juga suasana yang menenangkan, tapi tetap waspada,” kata Erizon.

Erizon mengatakan Sudinkes Jakpus juga belum melakukan pelacakan kepada mereka yang sempat berkumpul di McDonald’s Sarinah. Tidak dilakukan karena sejauh ini belum diketahui ada orang positif corona yang ikut berkerumun.

Erizon menjelaskan bahwa melakukan contact tracing baru dilakukan jika ada orang positif terinfeksi virus corona ikut berkumpul di McDonald’s Sarinah.

Jika sudah ada, maka pelacakan dilakukan. Warga yang sempat berkumpul di McDonald’s Sarinah juga akan diimbau untuk menjalani rapid test atau swab PCR.

“Seandainya ada yang positif dan mengaku pernah ke McD, baru kita imbau,” ujar Erizon.

Sebelumnya, video massa berkumpul saat proses penutupan gerai McDonald’s Sarinah beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @koalisipejalankaki.

Mereka menyayangkan kerumunan massa saat proses penutupan gerai tersebut. Padahal, DKI Jakarta tengah menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran wabah virus corona (Covid-19). McDonald’s lalu dikenakan denda Rp10 juta lantaran melanggar PSBB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *