Ventilator Darurat Buatan RI Diproduksi, Bantu Pasien Corona

Ventilator Darurat Buatan RI Diproduksi, Bantu Pasien Corona

Teknologi Ventilator

Terdapat dua tipe ventilator, yaitu invasif dan non-invasif. Ventilator invasif adalah alat bantu pernapasan yang mana alat ini mengontrol keseluruhan pernafasan pasien disebabkan pasien dalam kondisi darurat.

[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

Sedangkan ventilator non-invasif digunakan untuk pasien yang masih sadar dan mampu mengatur pernafasannya sendiri meskipun dalam kondisi sesak nafas.

Untuk pasien covid-19, biasanya akan ditemui gejala pasien susah bernapas, sehingga dalam kondisi ini pasien dapat dibantu dengan CPAP atau ventilator non-invasif untuk membantu kerja paru-paru agar tidak terjadi disfungsi.

Teknologi ventilator yang dikembangkan ITB memiliki fungsi non-invasif atau memakai CPAP, yaitu untuk membantu memberikan pasokan oksigen kepada pasien secara terus menerus sesuai standar yang dibutuhkan. Alat ini tidak mengambil kontrol pernafasan, sehingga perannya hanya membantu kerja paru-paru.

Tetapi apabila kondisi pasien semakin parah dan tidak dapat mengontrol pernalasannya sendiri, maka pasien dapat memakai ventilator invasif yang akan mengambil alih kontrol pernafasan. Mulai dari tarik napas serta buang nafas.

“Ventilator invasif inilah yang dikembangkan BPPT yang diberi nama emergency ventilator,” kata Sentot.

Ventilator invasif ini memakai alat bantu endotracheal tube (ETT) dengan cara intubasi yaitu dipasang dalam trakea pasien melalui mulut. Berdasarkan laporan yang diterima terkait kondisi di rumah sakit, banyak pasien Covid-19 yang mengalami sesak napas.

Sedangkan ventilator yang ada jumlahnya tidak memadai, sehingga pasien harus mengantri.

Sebagai solusinya, maka dibuatlah ventilator tersebut untuk membantu pernafasan pasien, atau yang dinamakan dengan computerized resuscitator. Ventilator invasif ini diseting disesuaikan dengan kondisi pasien berdasarkan quantity, tekanan dan frekuensi udara yang diberikan ke paru-paru pasien.

Desain ventilator yang diadopsi oleh BPPT merupakan jenis ventilator yang telah teruji secara medis di Spanyol. Ventilator jenis ini telah diproduksi secara massal di negara tersebut.

Desainnya bersifat open, artinya lembaga manapun dapat menggunakannya. Tentunya disesuaikan dengan ketersediaan komponen dan bahan pendukung yang ada di masing-masing negara.

Desain dari BPPT berbasis Semi-Automated BVM (Bag Valve Masks), atau disebut serta Ambu Bag. Desain tersebut terinspirasi dari desain terbuka yang mampu membuat dukungan mekanik pada proses pemerasan (bagging) kantong resusitasi guide untuk mempermudah kerja tenaga kesehatan dalam menangani lonjakan jumlah pasien.

Alat ini bekerja dengan menirukan gerakan meremas kantong resusitator untuk mendistribusikan sejumlah udara dengan quantity tertentu, rasio inspirasi: ekspirasi tertentu dan mampu mengatur frekuensi pernapasan dengan tetap memperhatikan keamanan tekanan udara terhadap keselamatan organ paru-paru pasien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *