Kuasa Hukum Sebut 14 ABK Kapal China Tak Terima Gaji Utuh

Kuasa Hukum Sebut 14 ABK Kapal China Tak Terima Gaji Utuh

Kuasa hukum Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal China Lengthy Xing 629 menyebut para ABK tidak menerima gaji utuh selama tiga bulan pertama. Perusahaan pemilik kapal pencari ikan tersebut beralasan gaji tidak utuh karena masalah biaya administrasi.

[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

“Padahal menurut ketentuan dalam UU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, pembebanan biaya rekrutmen kepada pekerja merupakan tindak pidana,” kata salah satu pengacara ABK dari DNT Attorneys, Boris Tampubolon dalam keterangan, Minggu (10/5).

Boris mengatakan pembayaran gaji pula tidak sesuai dengan kontrak yang ditandatangani oleh ABK. Ia mengatakan ABK tidak memperoleh hak gaji sesuai dengan perjanjian.

“Ada ABK yang hanya mendapatkan US$120 atau Rp 1,7 juta setelah bekerja selama 13 bulan. Padahal seharusnya ABK berhak mendapatkan minimal US$300 atau Rp4,four juta per bulan,” kata Boris.

Boris mengatakan jam kerja mengharuskan para ABK bekerja selama 18 jam per hari. Jika kebetulan pada saat itu tangkapan ikan sedang berlimpah, maka para ABK harus kerja terus-menerus selama 48 jam tanpa istirahat.

Boris mengatakan kontrak kerja (Perjanjian Kerja Laut) memuat unsur yang membuat ABK berada dalam kondisi rentan. Unsur-unsur tersebut di antaranya adalah jam kerja tidak terbatas yang ditentukan kapten, hingga hanya boleh makan makanan yang disiapkan.

“Tidak boleh komplen walau yang ada tidak layak atau bertentangan dengan agama, tidak boleh membantah perintah apa pun dari kapten, tidak boleh melarikan diri dari kapal, dan lain-lain,” kata Boris.

Boris pula mengungkap terdapat perbedaan pembagian makanan antara ABK WNI dengan ABK China. ABK WNI bahkan sering diberi makanan berupa umpan ikan yang berbau sehingga mereka mengalami gatal dan keracunan makanan.

Boris mengatakan ABK WNI diberi makanan berupa sayur dan daging ayam yang telah berada di pembeku lemari pendingin sejak 13 bulan. Sementara itu, ABK China selalu memakan dari bahan makanan yang masih segar.

“Koki Tiongkok membuat dua pembagian masakan, yaitu makanan khusus ABK Tiongkok yang seluruhnya lebih segar dan pakai air minum botol, dan makanan khusus ABK Indonesia dengan makanan lama yang tidak segar dan berbau,” kata Boris.

ABK Indonesia hanya diberikan air sulingan dari air laut yang masih sangat asin, sedangkan ABK Tiongkok meminum air mineral dalam kemasan botol.

“Beberapa penelitian menunjukkan kebanyakan minum asin dapat menyebabkan hipertensi dan jantung,” ujar Boris.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *