Rudal Nuklir dan Skenario Lain Cegah Asteroid Hantam Bumi

Rudal Nuklir dan Skenario Lain Cegah Asteroid Hantam Bumi

Sebuah meteor berukuran lebih kecil dari asteroid Florence tidak terdeteksi meledak di Chelyabinsk, Rusia. NASA mengatakan ledakan meteor itu melepaskan energi yang setara dengan sekitar 30 bom atom Hiroshima.

[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

Ledakan terjadi lebih dari 23 kilometer di atas tanah, sehingga sebagian besar energi diserap oleh atmosfer dan tidak ada yang terbunuh. Tetap saja, gelombang kejut yang dihasilkan meteor itu membuat orang-orang panik dan menghancurkan jendela-jendela bangunan di enam kota di Rusia.

Peristiwa seperti ledakan Chelyabinsk atau insiden Tunguska yang lebih dahsyat pada tahun 1908, masih sangat jarang terjadi. Namun, manusia tetap harus menyiapkan berbagai strategi untuk mempertahankan bumi dari terjangan benda langit seperti asteroid.

Ada sejumlah opsi yang muncul sejak beberapa tahun lalu dari berbagai pihak dalam rangka untuk mencegah kehancuran bumi akibat asteroid atau benda langit lain yang membahayakan.
Opsi Nuklir

Melansir DW, peneliti meragukan gagasan fiksi ilmiah tentang peledakan asteroid dari langit untuk melindungi umat manusia. Rudal nuklir mungkin dapat efektif melawan asteroid yang berukuran kecil.

Namun, benda langit apa pun yang bisa besar untuk mengancam peradaban manusia di bumi akan terlalu besar untuk dihancurkan sedemikian rupa.

Selain itu, memecah asteroid yang menuju bumi dapat menciptakan “efek senapan”. Pasalnya, akan banyak potongan-potongan kecil asteroid yang mungkin menghasilkan lebih banyak kerusakan saat menghantam Bumi.

Sebuah konsep yang lebih maju yang melibatkan senjata nuklir sempat diusulkan oleh peneliti Universitas Iowa Bong Wie dan insinyur NASA Brent Barbee pada tahun 2012.

Keduanya mengasumsikan waktu peringatan yang berbeda untuk melakukan misi anti-asteroid, mulai dari beberapa tahun hingga hanya beberapa hari sebelum dampak.

“Risiko asteroid menabrak bumi sangat nyata,” kata Wie dalam sebuah makalah yang diterbitkan di situs net NASA.

“Hanya masalah kapan, dan manusia harus siap untuk itu,” tambahnya.

Para peneliti menciptakan konsep untuk pesawat ruang angkasa dua bagian yang disebut Hypervelocity Asteroid Intercept Car atau HAIV. Kendaraan itu akan membawa bom nuklir mendekati asteroid, di mana bagian non-nuklir dari HAIV akan menabraknya dan menciptakan kawah.

Perangkat nuklir kemudian akan memasuki kawah dan meledak, dengan kekuatan ledakan diperbesar beberapa kali di bawah tanah. Jika dilakukan dengan benar, peneliti meyakini ledakan itu mungkin bisa untuk menyebarkan fragmen asteroid dan mengurangi kemungkinan mereka mengenai Bumi.

Menurut Wie dan Barbee, sistem mereka akan mampu menghancurkan asteroid hingga ukuran 45 meter di luar orbit Bulan dan memberikan peringatan satu minggu. Objek yang lebih besar akan membutuhkan periode peringatan yang lebih lama.

Namun, perlu waktu beberapa tahun untuk membangun sistem seperti itu dan komponen-komponennya masih perlu diuji secara eksperimental.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed