Indonesia akan Produksi Ventilator Sendiri

Indonesia akan Produksi Ventilator Sendiri

Indonesia sebentar lagi bakal memproduksi ventilator atau alat bantu pernapasan sendiri. Sebab, sebanyak four ventilator yang dikembangkan baik perguruan tinggi dan swasta telah melewati uji alat. Saat ini, four ventilator itu masuk uji klinis.

[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

Menteri Riset Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menjelaskan, saat ini ada sekitar 28 usulan pembuatan ventilator. Dari 28 itu, sebanyak four ventilator telah menyelesaikan uji alat dan berlanjut ke uji klinis.

Sebanyak empat usulan yakni berasal dari Universitas Indonesia. Kedua dari ITB, Unpad, dan Salman. Ketiga berasal dari Dharma Group. Keempat berasal dari BPPT.

“Dari sekitar 28 usulan untuk pembuatan ventilator, four itu telah dapat dikatakan menyelesaikan pengujian di BPFK Kemenkes. Jadi uji alatnya alat termasuk endurance telah dilakukan. Saat ini yang sedang berlangsung uji klinis,” katanya dalam rapat gabungan dengan DPR, Selasa (5/5/2020).

“Meskipun yang sekarang dikembangkan belum menyentuh kebutuhan ventilator ICU namun ke depan melakukan upaya penelitian sehingga akhirnya Indonesia dapat memproduksi ventilator yang digunakan untuk ruang ICU,” sambungnya.

Bambang mengatakan, uji klinis ini diharapkan selesai minggu ini, sehingga pekan depan dapat diproduksi.

“Kami harapkan uji klinis dapat selesai minggu ini sehingga minggu depan diharapkan telah mulai produksi,” ungkapnya.

Lanjutnya, kapasitas produksi ventilator ini bisa tinggi. Untuk yang dikembangkan BPPT misalkan, dapat memproduksi 100 ventilator per minggu.

“Kapasitas produksi bisa tinggi untuk kerjasama yang BPPT misalkan, dapat produksi 100 unit ventilator per minggu per pabrik,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *