Bos Media AS Siap Jegal Pangeran Arab Saudi Beli Newcastle

Bos Media AS Siap Jegal Pangeran Arab Saudi Beli Newcastle

Salah satu bos besar media Amerika Serikat, Henry Mauriss, bersiap menjegal keinginan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohamed Bin Salman (MBS) yang berambisi membeli klub Liga Inggris, Newcastle United.[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

Mirror mengklaim Mauriss berencana ikut mengajukan penawaran untuk bersaing dengan Pangeran MBS membeli Newcastle. Pendiri ClearTV itu kabarnya bersedia membeli The Magpies apabila Pangeran MBS gagal mengambil alih saham mayoritas klub.

Sumber media Inggris itu menyebutkan bahwa Mauriss tertarik mengikuti jejak dua kompatriot konglomerat, John Henry dan Tom Werner, yang berinvestasi dengan membeli Liverpool.

Mauriss ingin mencontoh mannequin bisnis Henry dan Werner yang untung besar berinvestasi membeli The Reds.

Saudi Crown Prince Mohammed bin Salman attends a gathering with Lebanon’s Christian Maronite patriarch on November 14, 2017, in Riyadh.Saudi Arabia’s King Salman hosted the top of the Lebanese Maronite church Beshara Rai, a historic first at a time when Riyadh is stepping up the stress on Iran-backed Hezbollah. / AFP PHOTO / Fayez NureldinePangeran Mohamed Bin Salman ingin membeli Newcastle United.

“Dia telah mempelajari cara rekan senegaranya, Werner dan Henry berhasil mengangkat kembali Liverpool dan menjadikan mereka salah satu yang dominan di dunia,” demikian ucap salah satu sumber lingkaran dalam Mauriss.

Pemilik perusahaan investor klub, Fenway Sports activities Group, Henry telah membeli Liverpool pada 2010 sebesar 360 juta poundsterling. Dengan investasi tersebut, The Reds kini ditaksir memiliki nilai jual sebesar 2 miliar poundsterling.

Keberhasilan Henry dan Werner mengubah Liverpool menjadi klubkaya membuat Mauriss tergiur untuk melakukan hal yang sama di Newcastle.

“Ada janji investasi besar bukan hanya di dalam skuat, tapi lagi di akademi klub. Ini rencana bisnis yang fantastis.”

“Investor melihat cara pemilik Liverpool telah menancapkan diri mereka ke dalam komunitas dan menjadikannya sebagai kerja tim dengan orang-orang menuju ke arah yang sama. Newcastle punya pendukung yang setia dan loyal. Ini adalah klub dengan potensi besar,” demikian terang sumber tersebut.

Mauriss pernah melakukan negosiasi dengan pemilik Newcastle, Mike Ashley. Namun, dia sempat disalip pihak Pangeran MBS melalui perantara Amanda Staveley.

Belakangan, Pangeran MBS kemungkinan sulit membeli Newcastle karena terhalang dengan statusnya terkait sejumlah kasus pelanggaran kemanusiaan di Kerajaan Arab Saudi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *