Kemunculan Orca di Perairan Anambas Diduga Pengaruh Iklim Global

Kemunculan Orca di Perairan Anambas Diduga Pengaruh Iklim Global

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerima laporan munculnya kawanan orca di sekitar Taman Wisata Perairan (TWP) Anambas. Ini merupakan fenomena langka yang terjadi di Kawasan Konservasi Perairan dengan luas 1,2 juta hektare tersebut.[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”cat” orderby=”random”]

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Aryo Hanggono menjelaskan kemunculan orca di sekitar TWP Anambas mengindikasikan wilayah perairan Anambas memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi.

“Dengan kondisi keanekaragaman hayati yang tinggi, sangat tepat bila wilayah ini perlu dilindungi dan dijadikan kawasan konservasi dengan fokus pengembangan konservasi berbasis ekowisata di belahan barat NKRI, ini menjadi peluang bagi pemerintah RI,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/4/2020).

“Oleh karenanya, bertolak dari pertimbangan tersebut, saya mendorong Provinsi Kepulauan Riau mengalokasikan sebagian ruangnya untuk konservasi dan mewujudkan ke dalam Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K),” imbuhnya.

Lebih lanjut, Aryo menjelaskan sesuai Kepmen KP No.37/KEPMEN-KP/2014 TWP Anambas merupakan wilayah perairan yang dikelola KKP. Kemunculan orca di perairan Anambas perlu memperoleh perhatian dan didukung dengan penelitian lebih lanjut karena merupakan fenomena yang langka dan dapat memperkaya knowledge konservasi perairan Indonesia.

“Munculnya orca di perairan Anambas dapat menjadi indikasi bahwa wilayah perairan tersebut subur, banyak sumber makanan yang pada gilirannya dapat meningkatkan sumberdaya perikanan sebagai sumber pangan. Sesuai dengan goal SDGs 14 artinya Indonesia memiliki aset pangan yang baik,” ungkap Aryo.

Penguatan kemitraan Okay/L, Pemda, peneliti dan NGO serta masyarakat khususnya di sekitar Kawasan Konservasi Nasional Anambas menurut Aryo menjadi tantangan tersendiri untuk menjadikan suatu kawasan konservasi sebagai sources keanekaragaman hayati untuk pemenuhan pangan serta obat-obatan ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *