Kurma Corona Laku di Mesir, Harganya Rp 25.000 per Kg!

Kurma Corona Laku di Mesir, Harganya Rp 25.000 per Kg!

Kurma adalah komoditas laris di Kairo, Mesir. Untuk kurma terbaru, penjual menamainya kurma corona. Kurma ini dijual sekitar Rp 25.000 per kilo gram.

Orang-orang Mesir memang suka memberi nama baru untuk berbagai jenis kurma yang ada. Misalnya dalam dua tahun terakhir, kurma Mohamed Salah laris di pasaran. Nama Mohamed Salah dipakai karena ia adalah bintang sepak bola Mesir yang mendunia.

Tahun ini, penjual kurma kembali memperkenalkan nama baru. Mengingat pandemi COVID-19 terjadi di dunia, mereka menjual kurma corona seharga 25 pound Mesir atau sekitar Rp 25.000.

“Kami terbiasa memberi nama baru untuk berbagai jenis kurma per tahunnya,” kata Ahmed Amin, penjual kurma di Moqattam seperti dilansir dari Arab News (16/4). Nama yang dipakai adalah nama yang tengah tren.

“Suatu tahun, Mohamed Aboutrika, mantan bintang sepak bola Mesir jadi tren. Kurma Aboutrika saat itu menjadi yang paling mahal,” kata Amin. Nama kurma lain yang pernah dipakai adalah aktor Mesir, Mohamed Ramadan sampai penyanyi terkenal, Shakira.

Pemberian nama unik pada kurma diyakini dapat meningkatkan penjualan makanan yang identik dengan ramadan ini. Untuk kurma corona, Amin meyakini nama ini sangat populer karena virus corona memang ada dimana-mana.

Ia melihat banyak orang tertarik beli kurma corona dalam jumlah besar. Mereka pula terlihat girang saat membeli kurma corona.

Sementara itu Mohamed Kamal, manajer pasar yang berafiliasi dengan Perusahaan Kompleks Pelanggan Al-Ahram milik negara, mengatakan, “Kurma ramadan dalam jumlah besar sekarang telah ada di rak penjualan dengan jumlah besar lainnya masih disimpan.”

Ia mengatakan ada 200 kg kurma kering di pasaran dengan harga bervariasi. Untuk jenis kurma kering yang bagus dijual 26 kilos Mesir atau sekitar Rp 25.400.

Sedangkan kurma setengah kering dijual dalam kemasan 700 gram dan 400 gram. Kamal menjelaskan kurma jenis inilah yang paling laris.

Menyoal kurma corona yang identik dengan pandemi COVID-19, penjual di pasar tetap memperkenalkan slogan pencegahan virus corona seperti “Tidak boleh ada corona diantara kita.” Mereka serta mencegah dengan berjualan memakai sarung tangan dan masker wajah.

Penjual kurma pula mencoba terapkan social distancing dan menghindari keramaian. Mereka tetap ingin berjualan karena berharap pemasukan akan terus normal. “Ramadan lagi tidak komplet tanpa ramadan,” pungkas seorang penjual.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *